TEMPO.CO, Maros - Pegawai Dinas Perhubungan Maros, Ruslan, 30 tahun, yang akrab disapa Cullang, tewas tersambar petir sekitar pukul 15.00 Wita, Ahad, 11 Mei 2014, saat bertugas mengatur lalu lintas di dekat pos lalu lintas depan Masjid Almarkas Al Islami, Maros.
Menurut rekan korban, Hamsah, saat kejadian korban bertugas sendiri meskipun hujan turun disertai petir. Ruslan tetap bertahan di pos penjagaan saat kemudian petir menyambar.
"Korban sempat dilarikan ke rumah sakit oleh warga yang melintas di jalan itu, tapi nyawanya tidak dapat diselamatkan. Sebagian tubuhnya tampak hangus," kata Hamsah. (Baca juga: Enam Orang Tewas Disambar Petir)
Minggu siang, sekitar pukul 13.30 WIB, Ruslan sendirian di pos itu, mengarahkan kendaraan masuk ke terminal hingga sekitar pukul 15.00 Wita. "Dia hendak bernaung di pos jaga yang berada di jalur Pangkep Maros karena saat hujan deras dia ada di seberang jalan untuk memantau kendaraan jalur Maros-Pangkep. Namun, belum sampai di pos itu dia sudah terkapar disambar petir," tutur Hamsah.
Jenazah Ruslan disemayamkan di tempat tinggalnya, Perumahan Palu Cipta, Blok D, Nomor 4 Maros. Di rumah itu dia tinggal bersama kedua orang tuanya. Korban dikenal pendiam oleh teman-temannya.
JUMADI