TEMPO.CO, Kediri -- Keputusan Partai Persatuan Pembangunan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra disambut gembira oleh para kiai yang selama ini berafiliasi dalam partai tersebut. Para kiai berharap PPP melakukan koalisi dengan Gerindra tanpa syarat, termasuk meminta jatah kursi calon wakil presiden.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Ngasinan, Kediri, Kiai Anwar Iskandar, menyambut baik keputusan Rapimnas II PPP yang menyatakan dukungan terhadap Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Menurut Anwar, keputusan itu sesuai dengan harapan para kiai sepuh. "Keputusan itu sesuai dengan apa yang diamanatkan kiai sepuh," kata Anwar kepada Tempo, Senin, 12 Mei 2014.
Jauh hari sebelum koalisi disepakati, para kiai sepuh, menurut Anwar, sudah memberi pesan agar mendukung Prabowo. Meski tak disertai alasan jelas, pesan tersebut mendapat perhatian penuh dari para ulama pengasuh pondok pesantren. Pada akhirnya, Anwar menemukan salah satu program kerja Partai Gerindra yang memperjuangkan pendidikan pondok pesantren bila kelak berkuasa.
Menyikapi tidak utuhnya dukungan dari Dewan Pengurus Wilayah PPP untuk Prabowo di Rapimnas, Anwar meminta tak ada kader yang membelot. Keputusan rapimnas harus ditaati dan diikuti oleh seluruh kader PPP, terutama para pengurus partai di daerah. "Kami mungkin eker-ekeran di depan, tapi kalau sudah jadi ketentuan harus ditaati," kata dia. (Baca: Pro-Jokowi di Kubu PPP Keok)
Tak hanya mendukung koalisi, Anwar berharap Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tidak meributkan kompensasi atau syarat apa pun kepada Gerindra. Hal ini sekaligus menepis keinginan sejumlah pihak yang meminta posisi tertentu dalam koalisi tersebut, seperti calon wakil presiden. Jika sebuah koalisi sudah diawali dengan syarat tertentu, kata dia, hal ini akan mengesampingkan kepentingan negara yang lebih luas. "Kalau perlu jangan ada syarat apa pun dalam koalisi ini," kata Kiai Anwar.
HARI TRI WASONO