Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TKI Koma 7 Bulan, Dokter: Kelelahan Bekerja di Taiwan  

image-gnews
Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.COBanyuwangi - Ketua tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Hery Subiakto, mengatakan timnya tidak menemukan bekas luka pada tubuh Sihatul Alfiyah, tenaga kerja wanita yang mengalami penyiksaan oleh majikannya saat bekerja di Taiwan.

Hery, yang memimpin tim dokter untuk menangani Sihatul, menduga TKI itu mengalami gagal jantung karena kelelahan saat bekerja di Taiwan.

Menurut Hery, pihaknya telah memeriksa ulang bagian dada, jantung dan kepala Sihatul untuk mencari penyebab perempuan 27 tahun itu koma hingga tujuh bulan. “Semua bagian tubuhnya yang kami periksa bagus. Tidak ada bekas luka,” kata dia kepada wartawan, Selasa, 13 Mei 2014. (Baca:265 TKI Terancam Hukuman Mati)

Sihatul kemungkinan memiliki jantung lemah dan akhirnya gagal jantung karena kelelahan saat bekerja. Namun, kondisinya memburuk karena Sihatul baru ditangani tim medis setelah jantungnya berhenti berdetak selama 30 menit. Akibatnya, tidak ada pasokan oksigen ke otak. “Inilah yang membuat otak Sihatul rusak,” ujar Herry.

Sebelumnya, Kordinator LSM Migrant Care Anis Hidayah mengatakan kondisi Sihatul diduga kuat karena mendapat perlakuan buruk dari majikannya. “Mana mungkin ada orang tiba-tiba koma,” ucapnya. (Baca:Masih Ada 34 TKI Terancam Dipancung di Arab Saudi)

Migrant Care mendesak supaya pemerintah Indonesia memfasilitasi keluarga Sihatul agar proses hukum di Taiwan tetap berlanjut. Kepolisian Taiwan menghentikan penyelidikan kasus ini karena tak menemukan bukti-bukti kekerasan.

Ibunda Sihatul, Sutiah, bercerita bahwa pekerjaan anaknya di Taiwan sangat berat. Dia harus mengurus 300 ekor sapi perah seorang diri, mulai dari memberi pakan, membersihkan kandang dan memerah susu. (Baca:Majikan Pembunuh TKI Dihukum Gantung)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sihatul harus memulai pekerjaan berat itu sejak pukul 03.00 dinihari hingga pukul 22.00 malam hari waktu setempat. Sihatul pun harus tidur di kamar sempit berdekatan dengan kandang sapi.

Bila pekerjaannya lamban, majikannya akan langsung menendang atau menampar. Sihatul pernah pingsan karena kelelahan. Tak ada hari libur bagi Sihatul, apalagi pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan luka lebam akibat tendangan majikannya.

Sihatul, warga Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, berangkat ke Taiwan melalui PT Sinergi Bina Karya. Dia terbaring koma sejak 22 September 2013. Dia akhirnya dibawa pulang pada 7 Mei lalu dan kini dirawat di RSUD Blambangan. (Baca:TKI Ilegal Berjumlah 10 Kali Tenaga Kerja Legal)

IKA NINGTYAS

Terpopuler:
Menteri PPPA: Tindak Tegas 8 Pemerkosa di Aceh
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi 
Korban Penjahat Seksual Tegal Ratusan Siswa SMP?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

12 Juni 2023

Sejumlah TKI Ilegal yang dipulangkan dari Malaysia diukur suhu tubuhnya setibanya di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 12 Juni 2020. Sebanyak 436 TKI Ilegal tersebut nantinya akan dipulangkan ke daerah asalnya di 22 provinsi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.


TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

8 Mei 2018

Seorang Buruh Migran Wanita berada di penampungan Tenaga Kerja Indonesia di KBRI, Kuala Lumpur, Malaysia, 30 Juni 2016. Para Tenaga Kerja Wanita yang kerap menjadi korban penipuan calo yang membawanya ke Malaysia atau yang menjadi korban kekerasan pada majikan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

Malaysia masih menjadi urutan pertama sebagai negara tempat TKI bermasalah terbanyak.


TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

8 Mei 2018

Aktivis Buruh Migran saat melakukan aksi Mengutuk dan Menolak Hukuman Mati di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, 20 Maret 2018. Eksekusi tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu (mandatory consular notification) kepada Pemerintah Indonesia. Akibatnya, pemerintah tidak bisa memberikan pembelaaan atau upaya perlindungan pada Zaini sebelum dieksekusi. TEMPO/Subekti.
TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

Jumlah pelaporan TKI bermasalah meningkat. Ini bisa mengindikasikan semakin banyak TKI yang sadar hukum.


Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

19 Maret 2018

Direktur perlindungan WNI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal (kiri) bersama Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh, menyampaikan keterangan pada wartawan mengenai kasus-kasus hukum yang dihadapi WNI di Arab Saudi, negara terbesar kedua, dimana WNI menghadapi ancaman hukuman mati. Foto: WNI di Malaysia
Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

Indonesia resmi menyampaikan protes ke Arab Saudi dan meminta penjelasan atas eksekusi mati terhadap pekerja migran Zaini Misrin.


Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

19 Maret 2018

Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, menjawab pertanyaan awak media di Gedung PWNI-BHI, Jakarta, 1 Agustus 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

Kementerian Luar Negeri menyayangkan eksekusi mati terhadap pekerja migran, Zaini Misrin, yang dilakukan saat proses PK kedua baru dimulai.


Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

19 Maret 2018

Nusron Wahid, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Istimewa
Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengungkapkan pemerintah sudah habis-habisan atau "all out" dalam menangani kasus TKI Zaini Misrin.


Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

5 September 2017

newsuff.com
Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

Seorang TKI terbakar parah setelah melemparkan puntung rokok ke lantai gudang berisi cairan yang mudah terbakar di Malaysia.


WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

22 Agustus 2017

Ilustrasi. mid-day.com
WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

Frederik Fatin Oemenu, diduga ditahan agen intelegen Nigeria dengan tuduhan melakukan pembajakan minyak


Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

8 Agustus 2017

Siti Nur Sopiyati. straitstimes.com
Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

Siti Nur Sopiyati, TKI, unggah foto-foto barang majikan yang dicurinya di akun Instgram, mengaku bersalah, dan dijatuhi hukuman 12 bulan penjara.


Polri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura

3 Juli 2017

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, seusai rapat koordinasi kesiapan akhir tingkat pusat Operasi Ramadaniya 2017 di Mabes Polri, Jakarta, 12 Juni 2017. TEMPO/Imam Sukamto
Polri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura

Kapolri memastikan proses hukum terhadap seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang terlibat pembunuhan di Singapura dilakukan di Indonesia