TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Hery Subiakto, mengatakan timnya tidak menemukan bekas luka pada tubuh Sihatul Alfiyah, tenaga kerja wanita yang mengalami penyiksaan oleh majikannya saat bekerja di Taiwan.
Hery, yang memimpin tim dokter untuk menangani Sihatul, menduga TKI itu mengalami gagal jantung karena kelelahan saat bekerja di Taiwan.
Menurut Hery, pihaknya telah memeriksa ulang bagian dada, jantung dan kepala Sihatul untuk mencari penyebab perempuan 27 tahun itu koma hingga tujuh bulan. “Semua bagian tubuhnya yang kami periksa bagus. Tidak ada bekas luka,” kata dia kepada wartawan, Selasa, 13 Mei 2014. (Baca:265 TKI Terancam Hukuman Mati)
Sihatul kemungkinan memiliki jantung lemah dan akhirnya gagal jantung karena kelelahan saat bekerja. Namun, kondisinya memburuk karena Sihatul baru ditangani tim medis setelah jantungnya berhenti berdetak selama 30 menit. Akibatnya, tidak ada pasokan oksigen ke otak. “Inilah yang membuat otak Sihatul rusak,” ujar Herry.
Sebelumnya, Kordinator LSM Migrant Care Anis Hidayah mengatakan kondisi Sihatul diduga kuat karena mendapat perlakuan buruk dari majikannya. “Mana mungkin ada orang tiba-tiba koma,” ucapnya. (Baca:Masih Ada 34 TKI Terancam Dipancung di Arab Saudi)
Baca Juga:
Migrant Care mendesak supaya pemerintah Indonesia memfasilitasi keluarga Sihatul agar proses hukum di Taiwan tetap berlanjut. Kepolisian Taiwan menghentikan penyelidikan kasus ini karena tak menemukan bukti-bukti kekerasan.
Ibunda Sihatul, Sutiah, bercerita bahwa pekerjaan anaknya di Taiwan sangat berat. Dia harus mengurus 300 ekor sapi perah seorang diri, mulai dari memberi pakan, membersihkan kandang dan memerah susu. (Baca:Majikan Pembunuh TKI Dihukum Gantung)
Sihatul harus memulai pekerjaan berat itu sejak pukul 03.00 dinihari hingga pukul 22.00 malam hari waktu setempat. Sihatul pun harus tidur di kamar sempit berdekatan dengan kandang sapi.
Bila pekerjaannya lamban, majikannya akan langsung menendang atau menampar. Sihatul pernah pingsan karena kelelahan. Tak ada hari libur bagi Sihatul, apalagi pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan luka lebam akibat tendangan majikannya.
Sihatul, warga Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, berangkat ke Taiwan melalui PT Sinergi Bina Karya. Dia terbaring koma sejak 22 September 2013. Dia akhirnya dibawa pulang pada 7 Mei lalu dan kini dirawat di RSUD Blambangan. (Baca:TKI Ilegal Berjumlah 10 Kali Tenaga Kerja Legal)
IKA NINGTYAS
Terpopuler:
Menteri PPPA: Tindak Tegas 8 Pemerkosa di Aceh
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Korban Penjahat Seksual Tegal Ratusan Siswa SMP?