TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman mengatakan terkadang para hacker Indonesia meretas hanya karena iseng. "Website Polri pun di-hack (retas). Itu, kan, namanya meledek," kata dia seusai diskusi mengenai kejahatan perbankan berbasis teknologi informasi, Selasa, 13 Mei 2014.
Namun, ia melanjutkan, pelaku peretasan itu sudah ditangkap. Sutarman mengklaim Polri mampu merekam semua pembicaraan melalui Internet, Intranet, dan e-mail. Saat ini, ia menyebut, perbankan memanfaatkan jaringan-jaringan tersebut untuk melakukan input data, termasuk data nasabah. (Lihat juga: Cyber Attack Rugikan US$ 113 Miliar per Tahun)
"Personel bank mempunyai akses legal untuk membuka server di bank," ucapnya. Ia menilai para petugas perbankan perlu memiliki integritas luar biasa, khususnya kejujuran, karena mereka bisa memindahkan dana antarnasabah dari mana pun.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa server perpajakan pernah dimasuki oleh seseorang dengan kombinasi cara legal dan ilegal. Kemudian, Sutarman mengungkapkan, pelaku membuka data pajak dan mengumumkannya untuk tujuan politis. Ia menjelaskan aktivitas masuknya seseorang ke server dengan ilegal dikategorikan sebagai cyber crime.
Sutarman menyebut Bareskrim menangani ratusan kasus semacam itu. "Kalau hacker bisa masuk ke perbankan dan memindahkan dana, apa jadinya perbankan di negeri ini?" ucapnya. (Baca juga : Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM)
Ia mengatakan pada 2004 Komisi Pemilihan Umum (KPU) pernah bersikap sombong dengan mengklaim koneksi Komisi tersebut tidak bisa diretas. Keesokan harinya, Sutarman menuturkan, nama-nama partai berubah antara lain menjadi Partai Cucakrowo dan Partai Kutilang.
Sutarman menyebut kasus ini berhasil diungkap Polda Metro Jaya. "Jangan sombong kalau punya jaringan," ujarnya.
Ia menjelaskan Polri memiliki laboratorium cyber crime untuk melacak transaksi komunikasi dengan sarana apa pun. Sutarman memberi contoh Polri berhasil melacak salah satu billing server perusahaan seluler yang memiliki pengaman lima lapis. "Tapi ini bisa dimasuki dan orang ini jualan konten provider," kata dia.
MARIA YUNIAR
Terpopuler :
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM
PLTGU Muara Karang Terganggu, Listrik Padam
Taman Bungkul Rusak, Unilever Akui Salah Estimasi