TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary Bank Mandiri Nixon Napitupulu mengatakan sekitar 2.000 kartu ATM nasabah Bank Mandiri diganti menyusul kabar terjadinya pembobolan ATM bank tersebut."Kita melakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya kejahatan perbankan", kata Nixon kepada Tempo, Selasa, 13 Mei 2014.
Penggantian kartu tersebut dilakukan karena pihak Mandiri mendengar bahwa telah terjadi kejahatan perbankan di bank lain pada Ahad malam. Dia membantah telah terjadi pembobolan ATM Bank Mandiri. "Sejauh ini kita masih butuh waktu untuk menyelidiki apakah rekening nasabah Mandiri ikut dibobol," kata Nixon.(Baca: Cyber Crime Terjadi di Bank Besar)
Dari 2.000 kartu ATM Mandiri yang diganti itu, kata dia, hanya sebagian kecil yang dimiliki nasabah asal Jakarta. Dia juga mengimbau masyarakat agar selalu rutin mengganti PIN ATM agar transaksi yang dilakukan lebih aman.
Nixon mengatakan Bank Mandiri siap bertanggung jawab bila terbukti terjadi kejahatan perbankan pada bank berlogo pita kuning tersebut. "Kami akan mengganti saldo nasabah bila benar terjadi pembobolan di Bank Mandiri", ujar Nixon. (Baca: Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM)
Tony Prasetiantono, Kepala Pusat Studi Eknomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, mengungkapkan bank sebesar Mandiri memang rentan menjadi sasaran kejahatan perbankan. "Mandiri adalah bank yang cukup besar, asetnya besar, menarik dari size," katanya ketika dihubungi, Selasa malam.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman menyatakan telah terjadi pembobolan Rp 21 miliar dana Bank Mandiri dan telah menangkap dua tersangka kejahatan perbankan tersebut.
HERMAWAN SETYANTO
Terpopuler
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Ini Skuad Resmi Inggris
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM
Hari ini, SBY Bertemu Prabowo dan Jokowi di Istana