TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi melanjutkan tren penguatan. Pencapaian IHSG ke zona hijau ini salah satunya didukung oleh kondisi pasar global yang kondusif dan sentimen positif domestik menyambut pesta demokrasi Juli mendatang. "Pasar domestik masih membawa sentimen positif dengan momen pemilihan presiden pada Juli mendatang," kata analis First Asia Capital, David Sutyanto, Selasa, 13 Mei 2014.
David mengatakan, meskipun dibayangi dengan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat tahun ini, IHSG diperkirakan tetap menguat. Hari ini IHSG diprediksi akan menguji kisaran resisten 4930-4950. Adapun pada sesi kedua nanti IHSG diperkirakan berada pada posisi 4.875 dan akan ditutup pada posisi 4.950 dalam penutupan perdagangan sore nanti.
Penguatan IHSG kemarin tertahan pada resisten 4930 ditutup pada 4.913,998, atau menguat 14,860 poin (0,3 persen). Arus dana asing kemarin mencapai hampir Rp 352 miliar, menyasar terutama saham-saham pertambangan, semen, dan utilitas.
Meningkatnya aksi beli di tengah nilai transaksi yang relatif tipis mencapai Rp 4,9 triliun di pasar reguler terutama dipicu sejumlah faktor, seperti pergerakan positif bursa emerging market yang dipimpin oleh bursa saham Cina dan dari sentimen domestik pasar menyambut positif hasil resmi pemilu legislatif April lalu. Indeks saham utama Cina kemarin melonjak, seperti indeks Shanghai naik 2 persen, Hang Seng naik 1,8 persen, menyusul respons positif pasar atas langkah pemerintah Cina yang akan melonggarkan batas investasi asing di perusahaan publik Cina.
Langkah pemerintah Cina ini akan mendorong masuknya arus dana asing ke pasar keuangan dan komoditas Cina. Adapun Wall Street tadi malam kembali melanjutkan tren penguatannya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,68 dan 0,97 persen ditutup pada 16695,47 dan 1896,65. Penguatan dipicu optimisme akan pemulihan ekonomi AS dan sejumlah aksi korporasi emiten terkait dengan merger dan akuisisi (M&A). Ekonomi AS 2014 diperkirakan akan tumbuh 3,6 persen. (Baca: Dana Asing Agersif, Index Saham Bakal Perkasa).
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
Peluang JK Tak Jelas, PPP Batal Dukung Jokowi
Udar Jadi Tersangka Kasus Bus Transjakarta Karatan
Mega Bahas Cawapres Jokowi Rabu Besok
Kubu Pro-Jokowi di PPP Keok
Mahasiswa Trisakti: Jangan Lupakan Tragedi Mei