Poros Baru, Demokrat: Why Not?  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) selaku Ketua Umum Partai Demokrat berfoto bersama dengan peserta  Konvensi Capres Partai Demokrat saat Debat Bernegara di Bogor, Jabar (3/3). Debat bernegara kali ini mengusung tema Hubungan Internasional dan Kesejahteraan Rakyat. ANTARA/pras
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) selaku Ketua Umum Partai Demokrat berfoto bersama dengan peserta Konvensi Capres Partai Demokrat saat Debat Bernegara di Bogor, Jabar (3/3). Debat bernegara kali ini mengusung tema Hubungan Internasional dan Kesejahteraan Rakyat. ANTARA/pras
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat menyatakan inisiasi poros baru mungkin saja terjadi. Sebab, kata dia, perolehan suara resmi partainya yang mencapai 10,16 persen menjadi modal bagus. "Poros baru, why not?" kata Ramadhan kepada Tempo melalui pesan pendek, Senin, 12 Mei 2014.

Terlebih, Ramadhan mengatakan, sampai saat ini belum ada satu partai yang menjadi kunci koalisi. Menurut dia, segalanya masih serba cair dan semua pintu kemungkinan masih terbuka.

Ramadhan tak takut partainya telat kehilangan rekan koalisi atau peluang untuk memajukan calon presiden sendiri. Masih lama, masih tanggal 20 Mei," ujar dia.

Saat ditanya soal nasib peserta konvensi, Ramadhan enggan menjawab detil. "Biar komite dan majelis tinggi saja yang beberkan," kata Ramadhan. Dia menyatakan saat ini majelis tinggi sedang mengolah semua bahan yang ada.

Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat, Muhammad Maftuh Basyuni, menyatakan dua hari ke depan ada perkembangan lanjutan dari hajatan pencarian calon presiden partai biru itu. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci apa perkembangan tersebut. "Pokoknya sabar saja dalam satu-dua hari ini supaya tak kisruh," kata Maftuh saat dihubungi, Senin, 12 Mei 2014.

Maftuh juga enggan mengomentari kabar tentang pemenang konvensi yang akan dipasangkan dengan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. "Wah, saya belum tahu kabar itu. Nanti sajalah ya," ujarnya

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Konvensi calon presiden Demokrat diikuti sebelas kandidat. Nama pemenang kandidat akan ditentukan berdasarkan hasil sigi tiga lembaga survei yang disewa Demokrat untuk mengukur tingkat elektabilitas para calon. Dari jumlah itu, menurut sejumlah hasil survei enam bulan terakhir, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menjadi kandidat dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan yang lain.

Hasil survei terakhir yang dilansir Saiful Mujani Research & Consulting misalnya, yang digelar pada 20-24 April 2014. Menurut hasil survei itu, tingkat elektabiltas Dahlan sebesar 16,5 persen. Di bawahnya ada peserta konvensi lain, misalnya di peringkat dua diduduki Marzuki Alie dengan tingkat elektabilitas 4 persen, Pramono Edhie Wibobo 3,2 persen, Gita Wirjawan sebesar 2,6 persen, dan Anies Baswedan 1,7 persen. Tingkat elektabilitas kandidat lainnya di bawah 1,2 persen.

AMRI MAHBUB


Berita Terpopuler:
Banjir Protes, Menteri Kominfo Buka Blokir Vimeo
Peluang JK Tak Jelas, PPP Batal Dukung Jokowi
Ini Alasan Pemblokiran Vimeo
Udar Jadi Tersangka Kasus Bus Transjakarta Karatan
Pemain Persib Diteriaki, Riedl: Saya Kecewa


Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.