TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat menyatakan inisiasi poros baru mungkin saja terjadi. Sebab, kata dia, perolehan suara resmi partainya yang mencapai 10,16 persen menjadi modal bagus. "Poros baru, why not?" kata Ramadhan kepada Tempo melalui pesan pendek, Senin, 12 Mei 2014.
Terlebih, Ramadhan mengatakan, sampai saat ini belum ada satu partai yang menjadi kunci koalisi. Menurut dia, segalanya masih serba cair dan semua pintu kemungkinan masih terbuka.
Ramadhan tak takut partainya telat kehilangan rekan koalisi atau peluang untuk memajukan calon presiden sendiri. Masih lama, masih tanggal 20 Mei," ujar dia.
Saat ditanya soal nasib peserta konvensi, Ramadhan enggan menjawab detil. "Biar komite dan majelis tinggi saja yang beberkan," kata Ramadhan. Dia menyatakan saat ini majelis tinggi sedang mengolah semua bahan yang ada.
Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat, Muhammad Maftuh Basyuni, menyatakan dua hari ke depan ada perkembangan lanjutan dari hajatan pencarian calon presiden partai biru itu. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci apa perkembangan tersebut. "Pokoknya sabar saja dalam satu-dua hari ini supaya tak kisruh," kata Maftuh saat dihubungi, Senin, 12 Mei 2014.
Maftuh juga enggan mengomentari kabar tentang pemenang konvensi yang akan dipasangkan dengan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. "Wah, saya belum tahu kabar itu. Nanti sajalah ya," ujarnya
Konvensi calon presiden Demokrat diikuti sebelas kandidat. Nama pemenang kandidat akan ditentukan berdasarkan hasil sigi tiga lembaga survei yang disewa Demokrat untuk mengukur tingkat elektabilitas para calon. Dari jumlah itu, menurut sejumlah hasil survei enam bulan terakhir, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menjadi kandidat dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan yang lain.
Hasil survei terakhir yang dilansir Saiful Mujani Research & Consulting misalnya, yang digelar pada 20-24 April 2014. Menurut hasil survei itu, tingkat elektabiltas Dahlan sebesar 16,5 persen. Di bawahnya ada peserta konvensi lain, misalnya di peringkat dua diduduki Marzuki Alie dengan tingkat elektabilitas 4 persen, Pramono Edhie Wibobo 3,2 persen, Gita Wirjawan sebesar 2,6 persen, dan Anies Baswedan 1,7 persen. Tingkat elektabilitas kandidat lainnya di bawah 1,2 persen.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler:
Banjir Protes, Menteri Kominfo Buka Blokir Vimeo
Peluang JK Tak Jelas, PPP Batal Dukung Jokowi
Ini Alasan Pemblokiran Vimeo
Udar Jadi Tersangka Kasus Bus Transjakarta Karatan
Pemain Persib Diteriaki, Riedl: Saya Kecewa