TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui dia bersama dengan calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono petang ini.
"Nanti jam lima, saya dan Pak Prabowo diterima Pak Presiden. Tentu saya akan melaporkan," kata Hatta saat ditemui di kantornya, Selasa, 13 Mei 2014. Hatta akan mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Perekonomian. (Baca: Hatta Ingin Mundur dari Kabinet Sejak Lama)
Pemanggilan ini santer dikaitkan dengan rencana Hatta menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo. "Saya sampaikan nanti. Nanti setelah itu saya akan sampaikan kepada kawan-kawan (media)," ujarnya.
Saat ditanya mengenai peresmian koalisi pencapresan, bekas Menteri Perhubungan di era Presiden Megawati itu langsung menyanggahnya. "Deklarasi? Kamu mau cepat-sepat saja," ujarnya.
Hatta menyatakan hingga kini dirinya masih fokus menjalankan rutinitas sebagai Menteri Koordinator Perekonomian serta tidak terganggu rencana pemanggilan tersebut. "Biasa saja, masih Hatta yang lama, masih seperti ini," ujarnya singkat. (Baca: Sore Ini, Hatta Tinggalkan Kabinet)
Tidak seperti biasanya, Hatta terlihat menginjakkan kaki di kantornya sekitar pukul 10.30 tanpa menggunakan fasilitas negara, seperti mobil dinas kenegaraan Menko Perekonomian RI-12 Toyota Crown Saloon. Hatta diantar sopir pribadinya, Zein, dengan menggunakan Land Cruiser warna hitam. Selaras dengan warna rambutnya, Hatta tampak rapi menggunakan setelah baju safari warna putih dengan celana kain hitam.
Hatta ikut dalam kursi kabinet sejak 2001 sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Gotong Royong. Dia menjadi Menteri Koordinator Perekonomian sejak 2009. Pria kelahiran asal Palembang pada 18 Desember 1953 tersebut sebelumnya juga menjadi Menteri Perhubungan dan Menteri Sekretaris Negara. (Baca juga: Bertemu SBY, Jokowi Izin Non-aktif dan Nyapres)
JAYADI SUPRIADIN
Terpopuler:
KSPI Jawa Tengah Tak Dukung Capres Prabowo
Hari ini, SBY Bertemu Prabowo dan Jokowi di Istana
Menjabat di MK, Total Gaji Akil Rp 12,4 Miliar