TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Tata Usaha Sekolah Saint Monica, Sunter, Jakarta Utara, yang mengaku bernama Ami mengatakan guru ekstrakurikuler tari yang diduga melakukan pelecehan terhadap siswa sekolah itu telah lama keluar. "Sudah keluar. Maaf saya enggak bisa ngomong lebih banyak lagi," ujar Ami saat ditemui Tempo, Selasa, 13 Mei 2014.
Sebelumnya, seorang balita siswa Kelompok Belajar Saint Monica bernama L dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual oleh guru ekstrakurikuler tari. Balita tersebut dilecehkan dengan cara ditusuk duburnya dengan jari. Guru itu dikenal dengan inisial H alias S.(Baca : Kasus JIS, Polisi Bidik Asisten Guru Asing)
Ami enggan mengungkapkan sejak kapan H mengajar tari di Saint Monica. Ia juga enggan membeberkan alasan H keluar dari Saint Monica. Ia meminta Tempo untuk bertanya langsung kepada yayasan atau tim hukum.
Salah seorang tukang bakso yang biasa berjualan di dalam sekolah, R, mengaku mengenal guru tari itu. Ia mengatakan kasus H sudah lama terdengar, yakni sejak Desember 2013. "Dia kurang-lebih sudah satu-dua tahun di sini, sementara saya sudah empat tahun jualan di sini. Setahu saya dia single, umur sekitar 25 tahun, keturunan Tionghoa," ujarnya.
ISTMAN MP
Berita Terpopuler
Jadwal Pemadaman Bergilir Jakarta Hari Ini
Diduga Mabuk, BMW Tabrak Tiang di Bundaran HI
Udar: Tidak Semua Bus Baru Transjakarta Karatan
Pristono: Jokowi Tahu Proses Transjakarta Berkarat