TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta menteri baru yang akan mengisi posisinya bisa melanjutkan proyek yang telah disusun pemerintah dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). "Saya harapkan bisa dijalankan karena itu dokumen yang baik," ujarnya, Selasa siang, 13 Mei 2014.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menjelaskan realisasi pengerjaan proyek wajib dilanjutkan untuk meningkatkan daya saing menghadapi perdagangan bebas ASEAN tahun depan. "Banyak yang masih belum dilaksanakan, seperti (pelabuhan) Cilamaya, Batang, dan (jembatan) Selat Sunda," katanya.
Ada tiga poin yang menjadi pusat perhatian dalam program MP3EI itu. Pertama, percepatan investasi dan infrastruktur. Kedua, perbaikan sektor logistik nasional untuk menurunkan ongkos logistik. "Karena pertarungan kita di situ, kita ingin Indonesia menjadi basis produksi sehingga meningkatkan daya saing," ujarnya.
Ketiga, dokumen perputaran arus barang dan jasa yang merupakan bagian penting dalam meningkatkan daya saing nasional. Hatta mengklaim, hingga akhir tahun lalu, dari sekitar 166 proyek dengan total biaya hampir Rp 4.000 triliun, sekitar 18 persen di antaranya sudah hampir rampung, sementara sisanya masih dilaksanakan pemerintah.
Untuk mendukung percepatan pembangunan itu, Hatta mengimbuhkan, selain MP3EI, pemerintah telah menyiapkan dua dokumen pendukung lainnya, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
JAYADI SUPRIADIN
Terpopuler
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Jadwal Pemadaman Listrik Jakarta Hari Ini