TEMPO.CO, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengakui kenaikan tarif listrik membuat total biaya perseroan membengkak 5-8 persen. "Dampaknya memang signifikan, padahal per Mei baru naik 13,2 persen," kata Direktur Utama INTP Christian Kartawijaya, setelah rapat umum pemegang saham, Selasa, 13 Mei 2014.
Menurut Christian, sumber listrik Indocement 60-65 persen berasal dari PT PLN. Adapun sisanya menggunakan batu bara dan gas. Ditanya mengenai kenaikan harga, Christian mengatakan hal itu tergantung kondisi pasokan dan permintaan. Walaupun begitu, Indocement berencana menaikkan harga secara bertahap pada kisaran 1-2 persen dalam beberapa bulan ke depan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya menerbitkan peraturan ihwal kenaikan bertahap tarif tenaga listrik untuk tahun ini. Peraturan Menteri ESDM Nomor 9 Tahun 2014 itu menyebutkan tarif listrik akan naik setiap dua bulan, yaitu pada 1 Mei, 1 Juli, 1 September, dan 1 November 2014.
Kenaikan tarif listrik berlaku untuk dua golongan pelanggan. Golongan pertama adalah pelanggan I-3 atau industri dengan daya di atas 200.000 watt yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Yang kedua, pelanggan I-4 atau industri dengan daya 30.000 watt ke atas. Untuk golongan I-3 perusahaan terbuka naik 8,6 persen per dua bulan dan golongan I-4 naik 13,3 persen per dua bulan.
Selain faktor pasokan dan permintaan, hal lain yang menjadi pertimbangan Indocement sebelum menaikkan harga adalah pangsa pasar. "Kami juga melihat keseimbangan pangsa pasar. Pertumbuhannya hingga April 2,7 persen," kata dia. (Baca juga: Harga Semen Gresik dan Tonasa Naik 3-4 Persen)
Saat ini, Indocement mengklaim mempunyai pangsa pasar 30-30,5 persen. Selain kenaikan tarif listrik, Indocement juga mengaku terdampak adanya depresiasi rupiah, apalagi 60 persen dana operasional mereka dalam bentuk dolar Amerika Serikat. Ditanya tentang target tahun ini, Christian tak banyak berkomentar.
"Penjualan tahun ini kami perkirakan naik sekitar 4-5 persen, target lain seperti laba kami tak bisa sebutkan," ujarnya.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Jadwal Pemadaman Listrik Jakarta Hari Ini