TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia belum akan menerapkan moratorium umrah dan haji meskipun ancaman virus MERS meningkat di Arab Saudi. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Cepi Supriatna mengatakan Kementerian masih memantau perkembangan penanganan MERS oleh pemerintah Arab Saudi. "Kami menunggu saran dari Kementerian Kesehatan untuk tindakan lebih lanjut," katanya kepada Tempo, Rabu, 14 Mei 2014.
Hingga saat ini pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan peringatan resmi terkait dengan kasus virus MERS yang merebak di negara itu. Padahal, sebanyak 115 orang yang terjangkit MERS di sana telah meninggal, salah satunya warga negara Indonesia di Jeddah.
Sementara itu pada Juli mendatang, negara ini akan jadi tuan rumah dari jutaan orang dari berbagai penjuru dunia yang ingin beribadah umrah ke Mekah dan Madinah. Jumlahnya akan meningkat pada musim haji bulan Oktober nanti. Karena pemerintah Arab Saudi terkesan tak serius menangani kasus MERS, pemerintah Indonesia didesak menghentikan sementara jadwal keberangkatan haji tahun ini.
Menurut Cepi, Kementerian Agama telah melakukan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan untuk mengumumkan travel advice dan sosialisasi pencegahan penularan virus MERS. Kementerian Agama berupaya dengan optimal dalam sosialisasi ini, salah satunya adalah dengan merilis langkah-langkah pencegahan virus MERS pada halaman web resmi kementerian. "Sampai sekarang, hanya itu yang kami lakukan," ujarnya.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Baca juga:
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Ikang: Wajar, Rhoma Bermanuver Lewat Fan
Jadwal Pemadaman Listrik Jakarta Hari Ini
Disinggung Masalah HAM, Ini Reaksi Prabowo
Sofjan Wanandi: Chairul Tanjung Gantikan Hatta