TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan ada satu partai yang sedang kebingungan ingin merapat ke koalisi yang dipimpin partainya atau ke koalisi yang dipimpin Partai Gerakan Indonesia Raya. "Masih ada yang berpikir mau ke kami atau ke sana," katanya di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Rabu, 14 Mei 2014.
Menurut Megawati, PDI Perjuangan menetapkan syarat yang jelas kepada partai yang ingin bergabung dalam koalisi. Menurut dia, persyaratan itu sudah ditegaskan kepada partai-partai yang menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan.
Hari ini tiga partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai NasDem, mendeklarasikan koalisi di kantor DPP PDI Perjuangan. Deklarasi tersebut dihadiri Megawati Sekarnoputri, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Hadir pula Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
Kemarin, Partai Golongan Karya mengisyaratkan akan bergabung dengan PDI Perjuangan. Isyarat itu disampaikan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dengan menemui Jokowi di Pasar Gembrong, Cempaka Putih. Keduanya tidak secara resmi menyatakan berkoalisi, tapi mengatakan peluang berkoalisi besar. (Baca: Prabowo Terganjal HAM, Jokowi Transjakarta)
PDI Perjuangan sejak Maret lalu menunjuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden. Pengumuman pencalonan Jokowi dilakukan beberapa pekan sebelum pemilihan legislatif 9 April lalu. Pencalonan Jokowi dinilai bakal mendongkrak suara PDI Perjuangan yang menargetkan perolehan suara sebesar 27,02 persen. Komisi Pemilihan Umum mengumumkan PDI Perjuangan memperoleh 18,95 persen suara. Angka itu meleset 8,07 poin dari target awal. (Baca juga: Golkar Dukung Jokowi, Prabowo: Oh Ya?)
ANANDA TERESIA
Terkait
Hatta Jadi Cawapres Prabowo, PKS Legawa
Hatta Rajasa Mundur dari Kabinet
PAN: Hatta Mundur Artinya Sudah Pasti Maju