TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut satu pekan terakhir ini sebagai periode yang rawan. Musababnya, banyak partai yang memanfaatkan kesempatan untuk bermain di tikungan. "Tapi itu bukan budaya dari bangsa Indonesia," katanya di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Rabu, 14 Mei 2014.
Menurut Megawati, periode rawan itu terjadi lantaran dalam satu pekan terakhir partai-partai mulai mengetahui perolehan suara nasional berdasarkan penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meski mengkritik sebagian partai, presiden kelima itu masih mencatat ada sejumlah partai yang memiliki etika dalam menjalin pertemanan.
Megawati mengibaratkan PDI Perjuangan sebagai tuan rumah, sedangkan partai-partai lain adalah tamu yang berkunjung. Dari awal, dia menjelaskan, PDI Perjuangan tak bisa melakukan politik transaksional karena itu bukan adat dan budaya partainya. (Baca: PKB: Jokowi Lebih Saleh Ketimbang yang Menyerang)
"Saya jelas, saya tidak bisa langsung transaksional. Saya tuan rumah, tamunya sudah lihat rumah saya, bukan saya yang memaksakan. Kalau sesuai, ya, monggo," katanya.
Hari ini, PDIP-PKB-NasDem mendeklarasikan koalisi di markas besar DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung. Dalam deklarasi tersebut hadir Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, dan Puan Maharani.
Kemarin, Partai Golongan Karya mengisyaratkan akan bergabung dengan PDI Perjuangan. Isyarat itu disampaikan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dengan menemui Jokowi di Pasar Gembrong, Cempaka Putih. Keduanya tidak secara resmi menyatakan berkoalisi, tapi mengatakan peluang berkoalisi besar. (Baca: Prabowo Terganjal HAM, Jokowi Transjakarta)
PDI Perjuangan sejak Maret lalu menunjuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden. Pengumuman pencalonan Jokowi dilakukan beberapa pekan sebelum pemilihan legislatif 9 April lalu. Pencalonan Jokowi dinilai bakal mendongkrak suara PDI Perjuangan yang menargetkan perolehan suara sebesar 27,02 persen. Komisi Pemilihan Umum mengumumkan PDI Perjuangan memperoleh 18,95 persen suara. Angka itu meleset 8,07 poin dari target awal. (Baca juga: Golkar Dukung Jokowi, Prabowo: Oh Ya?)
ANANDA TERESIA
Terkait
Hatta Jadi Cawapres Prabowo, PKS Legawa
Hatta Rajasa Mundur dari Kabinet
PAN: Hatta Mundur Artinya Sudah Pasti Maju