Megawati Sebut Banyak Partai Main di Tikungan  

Editor

Anton William

image-gnews
Sebuah foto Megawati Soekarno Putri di acungkan oleh simpatisan saat kampanye perdana Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan di Lapangan Thor Gelora Pancasila, Surabaya (17/3). Kampanye yang di hadiri Ketua Umum PDI-Perjuangan, dalam hari pertama jadwal kampanyenya ini yang berlangsung di Surabaya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri berharap dan meminta kepada pendukungnya untuk memenangkan Jokowi sebagai Presiden 2014-2019. TEMPO/Fully Syafi
Sebuah foto Megawati Soekarno Putri di acungkan oleh simpatisan saat kampanye perdana Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan di Lapangan Thor Gelora Pancasila, Surabaya (17/3). Kampanye yang di hadiri Ketua Umum PDI-Perjuangan, dalam hari pertama jadwal kampanyenya ini yang berlangsung di Surabaya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri berharap dan meminta kepada pendukungnya untuk memenangkan Jokowi sebagai Presiden 2014-2019. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut satu pekan terakhir ini sebagai periode yang rawan. Musababnya, banyak partai yang memanfaatkan kesempatan untuk bermain di tikungan. "Tapi itu bukan budaya dari bangsa Indonesia," katanya di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Rabu, 14 Mei 2014.

Menurut Megawati, periode rawan itu terjadi lantaran dalam satu pekan terakhir partai-partai mulai mengetahui perolehan suara nasional berdasarkan penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meski mengkritik sebagian partai, presiden kelima itu masih mencatat ada sejumlah partai yang memiliki etika dalam menjalin pertemanan.

Megawati mengibaratkan PDI Perjuangan sebagai tuan rumah, sedangkan partai-partai lain adalah tamu yang berkunjung. Dari awal, dia menjelaskan, PDI Perjuangan tak bisa melakukan politik transaksional karena itu bukan adat dan budaya partainya. (Baca: PKB: Jokowi Lebih Saleh Ketimbang yang Menyerang)

"Saya jelas, saya tidak bisa langsung transaksional. Saya tuan rumah, tamunya sudah lihat rumah saya, bukan saya yang memaksakan. Kalau sesuai, ya, monggo," katanya.

Hari ini, PDIP-PKB-NasDem mendeklarasikan koalisi di markas besar DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung. Dalam deklarasi tersebut hadir Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, dan Puan Maharani.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemarin, Partai Golongan Karya mengisyaratkan akan bergabung dengan PDI Perjuangan. Isyarat itu disampaikan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dengan menemui Jokowi di Pasar Gembrong, Cempaka Putih. Keduanya tidak secara resmi menyatakan berkoalisi, tapi mengatakan peluang berkoalisi besar. (Baca: Prabowo Terganjal HAM, Jokowi Transjakarta)

PDI Perjuangan sejak Maret lalu menunjuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden. Pengumuman pencalonan Jokowi dilakukan beberapa pekan sebelum pemilihan legislatif 9 April lalu. Pencalonan Jokowi dinilai bakal mendongkrak suara PDI Perjuangan yang menargetkan perolehan suara sebesar 27,02 persen. Komisi Pemilihan Umum mengumumkan PDI Perjuangan memperoleh 18,95 persen suara. Angka itu meleset 8,07 poin dari target awal. (Baca juga: Golkar Dukung Jokowi, Prabowo: Oh Ya?)

ANANDA TERESIA

Terkait
Hatta Jadi Cawapres Prabowo, PKS Legawa
Hatta Rajasa Mundur dari Kabinet
PAN: Hatta Mundur Artinya Sudah Pasti Maju

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo meneriakan yel-yel usai penutupan Kongres V PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, 10 Agustus 2019. Megawati Soekarnoputri mengumumkan dan melantik 27 orang pengurus DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024. TEMP/Johannes P. Christo
Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.


Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri  saat menghadiri acara perayaan hari ulang tahun PDIP ke-46 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. HUT PDIP ke-46 menjadi puncak konsolidasi ideologi, organisasi, politik, dan konsolidasi kader partai untuk memenangkan partai di pemilihan legislatif dan juga memenangkan pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019. TEMPO/Subekti.
Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.


PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.


PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama putrinya Puan Maharani dan ketua fraksi MPR Ahmad Basarah (kanan), saat myaksikan pameran dan dokumenter perjalanan mantan ketua MPR Taufik Kiemas, disela-sela acara Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 10 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.


PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

Saifullah Yusuf. Dok. TEMPPO//Fully Syafi
PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.


Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat temu jumpa dengan wartawan media nasional di gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, 19 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.


PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.


Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya melihat-lihat pakain di salah satu toko di Mall Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017. Dalam kunjungannya, terlihat paspampres mengenakan batik. TEMPO/Iqbal Lubis
Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.