Adik Sultan HB X: Buat Apa Nyapres untuk Kalah

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. TEMPO/Subekti
Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Adik kandung Raja Kesultanan Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hadiwinoto, mempertanyakan alasan Sultan dicalonkan menjadi presiden oleh Partai Demokrat. Apalagi dikabarkan pencalonan Sultan bertujuan agar pemilihan presiden berlangsung dua putaran.

Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), tingkat elektabilitas Sultan mencapai 15 persen apabila dicalonkan. Hanya, persentasenya paling rendah ketimbang Joko Widodo yang mencapai 25-26 persen dan Prabowo sebesar 17-18 persen.

"Kalau kalah, ya, ngapain dua putaran? Ya, enggak usah ikut saja," kata Hadiwinoto saat ditemui di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Rabu, 14 Mei 2014. (Baca: Abaikan Konvensi, Demokrat Akan Usung Sultan Yogya)

Bagi dia, pencalonan Sultan yang juga Gubernur DIY justru akan menambah beban pikiran, tenaga, juga biaya. Hadiwinoto mengatakan hingga saat ini pun Sultan belum mengajak kerabat keraton untuk berembuk. “Biasanya Sultan akan meminta masukan dari adik-adiknya,” katanya.

Menurut Hadiwinoto, sebaiknya Sultan tidak usah maju dalam pemilihan presiden. “Kan yang jadi capres malah minta restu Sultan. Posisi Sultan malah lebih tinggi dari Presiden," ujarnya. (Baca: Sultan Mau Jadi Calon Presiden, Asalkan...)

Pada Pemilihan Umum 2009 lalu, Sultan pun pernah dicalonkan menjadi presiden oleh Partai Golkar. Bahkan, pada tahun yang sama, nama Sultan sempat dipinang untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai wapres. Namun Sultan yang sudah membuat tim pemenangan itu mundur, dan akhirnya tak satu pun partai yang mencalonkan Sultan. "Mestinya Sultan mempertimbangkan saat dicalonkan dulu," kata Hadiwinoto. (Baca: Sultan HB X: Presiden 2014 Tak Harus Jawa)

Hingga saat ini, Sultan belum bisa dikonfirmasi. Asisten pribadi Sultan, Aceng, mengatakan Sultan pada Selasa malam, 13 Mei 2014, berada di Batang, Jawa Tengah, untuk menghadiri dialog kebudayaan dalam rangka hari ulang tahun Kabupaten Batang. Namun Sultan tidak menghadiri rapat paripurna DPRD DIY pada hari berikutnya.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

"Gubernur tengah berhalangan. Saya yang mewakili beliau," kata Sekretaris Daerah DIY Ichsannuri. 

PITO AGUSTIN RUDIANA


Terpopuler:
Disinggung Masalah HAM, Ini Reaksi Prabowo 

Gus Ipul Anggap Wajar Sikap Rhoma Tolak Jokowi

Artis JR Terjerat Kasus Narkoba 

Sutan Bhatoegana Jadi Tersangka KPK

 

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

51 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

55 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.


Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Sejumlah peserta kirab membawa bendera partai politik saat acara Kirab Pemilu 2024 di Kabupaten Bogor Jawa Barat, Senin 13 November 2023. Kirab yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor tersebut sebagai sarana sosialisasi Pemilu damai dan edukasi serta mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kontestasi demokrasi Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.