TEMPO.CO, Jakarta - Samsung memperkenalkan rangkaian audio teranyarnya di Tanah Air, yakni Soundstand HW-H600 dan Soundbar HW-H551. Keduanya ditujukan bagi konsumen rumah tangga. "Produk audio dan video ini mengunggulkan teknologi nirkabel," kata Manajer Produk TV dan Audio Video Samsung Electronics Indonesia, Amon Sabara, di Jakarta, Rabu, 14 Mei 2014.
Amon menyebutkan, teknologi nirkabel memungkinkan pengguna dapat mengaktifkan peranti lewat telepon pintar melalui fitur Bluetooth dan near field communication (NFC). Selain mengaktifkan, fitur nirkabel juga berfungsi untuk menghubungkan musik yang ada di ponsel ke audio.
Perangkat pertama, Soundstand HW-H600, sengaja diciptakan sebagai alas televisi. Sekilas bentuknya memang tidak terlihat seperti perangkat audio. Ketika dilihat dari jarak dekat, baru Soundstand HW-H600 terlihat layaknya pengeras suara. "Karena dirancang sekaligus sebagai alas, ini dapat ditempatkan di bawah televisi yang bobotnya mencapai 35 kilogram," kata Amon.
Fitur yang diunggulkan adalah Surround Sound Expansion yang diklaim mampu menghasilkan suara dari arah samping dan belakang. Teknologi yang digunakan bernama crossover untuk mengoptimalkan amplifier sehingga dapat membagi suara yang menyesuaikan dengan speaker. Satu unit SoundStand HW-H600 dibanderol seharga Rp 4,199 juta.
Perangkat kedua, Soundbar HW-H551, berbentuk persegi seperti pengeras suara pada umumnya. Penempatannya pun lebih leluasa, yaitu di dinding maupun di samping televisi. Karena penempatannya lebih leluasa, maka perangkat ini dapat dihubungkan dengan televisi yang layarnya lebar, yaitu hingga 75 inci. Seperti kerabatnya, Soundbar HW-H551 juga menghadirkan fitur Surround Sound Expansion.
Fitur lainnya adalah Wireless Active Subwoofer untuk membuat efek audio bass agar lebih jernih. Subwoofer dirancang tanpa kabel sehingga memudahkan pemasangan. Satu unit Soundbar HW-H551 harganya Rp 3,99 juta.
Kedua produk itu dapat dihubungkan ke televisi selain merek Samsung. Namun, Amon mengatakan televisi Samsung dengan konsep Smart TV penggunaannya akan lebih optimal. Menurut Amon, target konsumennya adalah masyarakat perkotaan. "Terutama yang tempat tinggalnya tidak besar sehingga butuh produk yang minimalis," ucapnya.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler
Sutan Bhatoegana Jadi Tersangka KPK
SBY Tak Mau Jadi Saksi, Anas: Ngeri, Kan
Jokowi Jadi Presiden, Ahok: Kami Kepung Monas
