TEMPO.CO, Subang - Anggota Dewan Syuro PKS, Ahmad Heryawan, yang sebelumnya disorongkan menjadi salah satu kandidat presiden, kini pasrah. Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Aher itu hanya bisa menunggu kepastian koalisi partainya dengan Gerindra.
Saat ditemui Tempo, di sela-sela pencanangan gerakan perluasan taman kedelai di Desa Pongang, Subang, Rabu, 14 Mei 2014, Aher mengatakan, "Saat ini, saya dalam posisi menunggu."
Pergerakan arus politik yang begitu cepat terutama menyangkut soal koalisi mengusung capres dan cawapres saat ini, membuat peluang Aher maju sebagai capres kian menipis. PKS hampir pasti berkoalisi dengan Partai Gerindra, PAN, dan PPP dengan Prabowo Subianto sebagai capresnya, telah menutup ruang Aher sebagai capres. (Baca: Koalisi PAN PKS dan Gerindra Diklaim Mengerucut)
Kemungkinan yang tersisa menempatkan Aher dan dua kader PKS lainnya yakni Anis Matta dan Hidayat Nurwahid sebagai cawapres. Belakangan Gerindra mengumumkan bahwa Hatta Rajasa adalah kandidat cawapres terkuat bagi Prabowo. Peluang Aher menjadi cawapres makin kecil. (Baca: Gerindra: Hatta Kandidat Cawapres Terkuat)
Namun Aher optimistis. Dia menyatakan, sejauh ini koalisi PKS dengan Gerindra belum permanen, termasuk soal pencalonan cawapres pendamping Prabowo. "Jadi kemungkinan jadi cawapres itu masih ada," kata Aher.
Seandainya koalisi sudah bersifat permanen dan penetapan cawapres juga sudah dilakukan secara permanen sesuai hasil lobi-lobi di koalisi, Aher siap menerima dengan lapang dana. "Kalau koalisi menetapkan di luar saya, ya saya akan menerimanya," ujar Aher.
NANANG SUTISNA
Terpopuler:
Artis JR Terjerat Kasus Narkoba
Sutan Bhatoegana Jadi Tersangka KPK
Hindari Pembobolan, Ini Tip Aman Gunakan ATM
Jokowi Jadi Presiden, Ahok: Kami Kepung Monas