TEMPO.CO, Bojonegoro - Pengasuh Pondok Pesantren Jombang, Jawa Timur, KH Salahudin Wahid, mengatakan terpilihnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi pendamping Prabowo Subianto bisa merugikan calon presiden dari Partai Gerindra tersebut. "Kalau Prabowo mengambil Hatta, warga NU kan enggak cocok," kata tokoh NU ini saat dihubungi, Rabu, 14 Mei 2014.
Sebelumnya, kata dia, sejumlah pemimpin pondok pesantren, para kiai, dan warga NU di Jawa Tengah dan Jawa Timur berharap Prabowo bisa menggandeng mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. sebagai calon wakil predisen. Mahfud, kata dia, dianggap sebagai kader NU yang mumpuni dengan prestasinya selama menjadi Ketua MK.
Baca Juga:
Hal senada diungkapkan Ketua Harian Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan Nur Muhammad Iskandar. Dia mengatakan duet calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinilai susah mendapatkan simpati dari kalangan warga Nahdlatul Ulama. Sebab, duet ini, kata dia, dianggap tidak sesuai dengan keinginan nahdliyin.
PAN menyatakan dukungan resmi terhadap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Rabu, 14 Mei 2014. Bahkan, dalam persamuhan itu, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa juga direstui sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden 9 Juli nanti.
SUJATMIKO
Berita Terpopuler
Sutan Bhatoegana Jadi Tersangka KPK
SBY Tak Mau Jadi Saksi, Anas: Ngeri, Kan
Jokowi Jadi Presiden, Ahok: Kami Kepung Monas