TEMPO.CO, Texas - Kebanyakan orang masih menyesal perbuatannya di masa lalu. Nasihat yang paling umum adalah: coba maaafkan dirimu sendiri. Namun, sebuah penelitan dari Baylor University, Texas, Amerika Serikat, menunjukan bahwa jika penyesalan dan rasa bersalah tak kunjung berakhir, sebaiknya meminta maaf kepada orang yang bersangkutan dulu baru bisa memaafkan diri sendiri.
Para peneliti melakukan suvei kepada 269 subjek merasakan rasa penyesalan atas kejadian di masa lalu. Di antara mereka mengaku melakukan kecurangan, membuat kerusakan fisik pada seseorang, berbohong, dan masalah lainnya.
Kemudian peserta ditanya berapa banyak kali mereka telah memaafkan diri sendiri. Dari situ, terlihat perbedaan yang sangat mencolok.
Kebanyakan dari mereka yang telah mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada orang lain lebih menerima "hak moral" ketimbang mereka yang mencoba mati-matian memaafkan diri sendiri. Setelah meminta maaf kepada orang lain, perserta itu mengaku baru bisa memaafkan diri sendiri.
"Studi kami menemukan bahwa memperbaiki kesalahan akan membuat kita melepaskan beban di dalam diri," kata seorang peneliti Thomas Carpenter, seperti dilaporkan Times, Rabu, 14 Mei 2014.
Sementara itu, mereka yang masih memendam penyesalan kurang menerima hak moral untuk memaafkan diri mereka sendiri. Selain itu, selama diliputi rasa menyesal, mereka sering merasa depresi sehingga membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah.
RINDU P HESTYA | TIMES
Berita Lain:
Perbedaan Bentuk Air Mata di Bawah Mikroskop
Sosialita Pemakai Koleksi Victoria Beckham
WHO Belum Tetapkan Kondisi Darurat Soal Virus MERS