TEMPO.CO, Bogor - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Mei sebagai bulan tertinggi petir menyambar di Bogor, yakni mencapai 1.452 kali dalam satu hari. Tingginya jumlah petir di Bogor tersebut akibat perubahan cuaca dan iklim dari suhu panas dan lembab yang menyebabkan curah hujan sangat tinggi dibanding sejumlah negara lain di Asia Tenggara.
"Pada 8 Mei 2014, jumlah petir paling tinggi mencapai 1.452 kali dalam satu hari menyerang Bogor," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Dedi Suucahyo, Jumat, 16 Mei 2014.
Dedi mengatakan Bogor pernah tercatat dalam Guinness Book of Record lantaran jumlah petirnya termasuk tertinggi di Asia Tenggara. Menurut dia, proses pembentukan petir ini karena perbedaan potensial muatan antara awan dan bumi, atau awan dengan awan lainnya. Namun, karena muatan pada awan itu bergerak terus-menerus secara teratur, timbullah petir. Kombinasi antara benturan dan pembekuan ini menyebabkan perbedaan muatan yang sangat besar, sehingga terjadi sambaran petir.
"Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan ini udara mengandung kadar air yang lebih tinggi, dan ini terjadi di Bogor," ujarnya.
Menurut Dedi, berdasarkan data dari satelit, jumlah peristiwa kilatan petir tertinggi pada Desember 2012--dalam sebulan mencapai 21.784 kilatan petir. Disusul Februari dengan jumlah petir 17.863 kali.
Sementara itu, di Bogor dalam kurun waktu satu-dua minggu mendatang masih tetap terjadi hujan yang cukup deras atau di atas 50 milimeter, dan terjadi pada sore hari, "Ini diakibatkan adanya perubahan atau pergeseran musim yang terjadi di belahan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera," tuturnya. (Baca juga: Energi Matahari Picu Badai Petir di Bumi)
M. SIDIK PERMANA
Berita Lainnya:
Pemblokiran Kursi Cegah Ulah Calo Tiket Kereta
Syahrini Dicium Anak Vena dan Tamara
Bangkrut, PT HM Sampoerna PHK Ribuan Karyawan