TEMPO.CO, Pekalongan - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan Ali Suyono mengatakan rencana caleg Chandra Saputra menjual ginjalnya hanya guyonan. Dia beralasan Chandra berasal dari keluarga yang mampu.
"Kemarin saya langsung telepon dia ketika beritanya ramai di televisi," ujar Ali, Kamis petang, 15 Mei 2014. Kepada Ali, Chandra mengaku tidak serius ihwal rencananya menjual ginjal. "Dia juga meminta maaf kepada saya." (Baca: Chandra, Caleg Gagal Berniat Jual Ginjal)
Karena itu, Ali mengaku kaget saat membaca berita ihwal Chandra yang seolah-olah begitu hancur dan merana setelah gagal menjadi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan.
Apakah Chandra sengaja mencitrakan dirinya dalam kondisi terpuruk agar tidak ditagih utangnya, Ali mengaku tidak tahu. "Apa motifnya, hanya dia (Chandra) yang tahu," kata Ali.
Diberitakan sebelumnya, Chandra menggelandang ke Jakarta dengan bekal Rp 3 juta sisa modal nyaleg. Sudah sepuluh hari dia menumpang tinggal di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat. Karena perbekalannya menipis, Chandra menjual sebagian pakaiannya. "Di KTP, dia itu warga Jakarta Timur," kata Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan Masriah.
Chandra Saputra adalah calon anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dari Partai Demokrat. Lelaki kelahiran Cepu, Blora, Jawa Tengah, itu mendapat nomor urut tujuh untuk daerah pemilihan Pekalongan 4. Meski tercatat sebagai warga Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Chandra mendapat perolehan suara sekitar 1.500.
Untuk takaran caleg dari luar daerah, perolehan suara sebanyak itu terbilang cukup tinggi. Kendati demikian, Chandra tetap kandas mendapat kursi di DPRD Kabupaten Pekalongan. Chandra berniat menjual ginjalnya untuk melunasi utangnya sekitar Rp 600 juta.
Ali menduga utang sebesar itu digunakan Chandra untuk "membeli suara" pada detik-detik terakhir menjelang pencoblosan. "Money politics bukan rahasia lagi. Untuk satu suara, dia mengeluarkan uang lebih dari Rp 50.000," kata Ali. Itu sebabnya tidak mengejutkan jika caleg yang jarang berkampanye di daerah pemilihannya itu bisa mendapat suara banyak. (Baca: Caleg Jual Ginjal Nyantri di Masjid Sunda Kelapa)
DINDA LEO LISTY
Berita Terpopuler
Anak Menteri Pinjamkan Rp 10 Miliar, OB: Bohong!
Pinjamkan Rp 10 Miliar ke OB, Anak Menteri Ngawur
Setelah Sutan Tersangka, KPK Incar Anggota DPR Lain