TEMPO.CO, New York - Sudah sejak lama orang-orang Amerika lebih fokus pada dirinya sendiri. Namun kondisi tersebut terus mengalami kenaikan sejak abad ke-20, demikian diungkapkan hasil penelitian terbaru.
Para ilmuwan University of Michigan menilai ketertarikan pada diri sendiri (egoisme) di Amerika, dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk menganalisis pemilihan presiden di negeri itu terjadi sejak 1790 hingga 2012. Pada setiap pidato presiden, program ini mengukur jumlah kata yang berhubungan dengan egoisme dan yang terkait dengan kepedulian pada pihak lain.
Egoisme di Amerika Serikat relatif rendah segera setelah pendeklarasian kemerdekaan Inggris Raya, ungkap penelitian yang dikutip Health Day edisi 9 Mei 2014. "Fokusnya adalah perhatian pada kebutuhan orang lain dibandingkan kebutuhan dan keinginan para presiden atau orang-orang yang terdekat dengannya," kata Sara Konrath, psikolog sosial, dalam siaran persnya.
Menurut hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Personality and Individual Differences, egoisme di Amerika tetap rendah selama abad ke-19 tetapi meningkat tajam selama abad 20. "Kami menemukan bahwa kecenderungan untuk egois meningkat setelah ledakan ekonomi," kata penulis hasil riset William Chopik, kandidat doktor bidang psiklologi. "Pada abad ke-20, hal tersebut mencapai puncaknya setelah Perang Dunia II dan kembali naik pada tahun 1970-an," katanya mengungkapkan.
Pada masa resesi tahun 2008-2009, rasa egoisme menurun drastis. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan, kata Chopik adalah tantangan yang dihadapi negara meningkatkan rasa kebersamaan dan lebih fokus pada orang lain.
Lalu mengapa egoisme orang Amerika saat ini terus meningkat? Perubahan secara historis sangatlah kompleks, ujar Chopik, dan sangat sulit untuk menunjuk salah satu alasan secara pasti. Namun, dengan meningkatnya kesejahteraan sebagian besar orang-orang Amerika, ada kecenderungan penekanan pada 'saya. " Dengan kebutuhan personal dan keinginan untuk melebihi kebutuhan komunitas," katanya.
Selain itu, Chopik menambahkan, kemungkinan ada lebih banyak tekanan untuk sukses dibandingkan beberapa abad silam. "Dalam beberapa hal, kita menjadi masyarakat yang lebih kompetitif dan kemungkinan kita melihat pidato presiden sebagai refleksi dari kecenderungan ini," kata dia.
HEALTH DAY I ARBAIYAH SATRIANI