TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memilih bersikap realitis terhadap kemungkinannya menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Sebagai pemenang konvensi, nyatanya Dahlan tak bisa melangkah lantaran terbentur peraturan.
Dahlan mengibaratkan hal tersebut dengan mendapat cokelat tapi sudah diambil orang lain. "Kesempatannya sudah tutup. Saya senang tapi harus realistis, semakin sulit dan mustahil untuk jadi calon presiden atau wakilnya," katanya di Jakarta, Jumat, 16 Mei 2014. Menurut dia, sebagai orang sehat, dirinya harus berpikir realistis.
"Orang sehat tapi tak berpikir realistis itu mirip sumur yang malah cari-cari timba, aneh," kata Dahlan. (Baca juga: Dahlan Iskan Pemenang Konvensi Partai Demokrat)
Meski dinyatakan memenangi konvensi Demokrat, Dahlan tak memenuhi syarat lagi untuk jadi calon presiden karena belum mengundurkan diri dari jabatannya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2013, pejabat setingkat menteri harus menyampaikan pengunduran diri kepada presiden paling lambat tujuh hari sebelum pencalonannya sebagai presiden didaftarkan oleh partai politik kepada Komisi Pemilihan Umum.
Adapun tenggat pendaftaran di KPU adalah 20 Mei 2014, sehingga pengunduran diri harus disampaikan paling lambat 13 Mei 2014. Namun pengumuman konvensi baru dilakukan setelah 13 Mei 2014. (Baca: Demokrat: Peluang Dahlan Jadi Capres Kecil)
Dia menilai apa yang terjadi saat ini merupakan usah maksimal yang sudah dilakukannya bersama Demokrat. Dahlan bahkan meminta maaf karena tidak bisa menaikkan elektabilitas partai itu. Mengenai kelanjutan nasib politiknya, dia menyerahkan sepenuhnya kepada partainya.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler:
Puan Sebut Dirinya Calon Wakil Presiden
Pabrik HM Sampoerna Tutup, 2.500 Pekerja Di-PHK
Teka-teki Petinggi Negeri Tersangka Haji
Pemblokiran Kursi Cegah Ulah Calo Tiket Kereta
Ridwan Kamil Jadi Calon Wali Kota Terbaik Dunia