Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesilat Underground Ikut Festival Malioboro 2014  

image-gnews
Seorang pesilat dari perguruan Inti Ombak beristirahat menunggu giliran tampil unjuk kebolehan dalam Festival Pencak Malioboro di Jalan Malioboro, Yogyakarta, (2/6). Festival ini upaya para pesilat untuk kembali memperkenalkan keragaman silat Indonesia. TEMPO/Suryo Wibowo.
Seorang pesilat dari perguruan Inti Ombak beristirahat menunggu giliran tampil unjuk kebolehan dalam Festival Pencak Malioboro di Jalan Malioboro, Yogyakarta, (2/6). Festival ini upaya para pesilat untuk kembali memperkenalkan keragaman silat Indonesia. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 5.000 pesilat dari berbagai aliran dan perguruan di Tanah Air dan juga mancanegera dijadwalkan mengikuti perhelatan Pencak Festival Malioboro III pada 30 Mei-1 Juni 2014 di Kota Yogyakarta.

Uniknya, perhelatan yang digagas komunitas Paseduluran Angkringan Silat serta Tangtungan Project ini juga bakal melibatkan sejumlah aliran silat bawah tanah atau tidak pernah tercatat dalam organisasi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI).

"Para pesilat underground ini sengaja diundang agar lebih dekat dan dikenal publik karena masih eksis dengan aliran tradisinya meski tak bergabung dengan organisasi pemerintah," kata Ketua Pelaksana Paseduluran Angkringan Silat Yogyakarta, Ludyarto, Jumat, 16 Mei 2014.

Menurut Yossy Poerdiono selaku pengurus Tangtungan Project--komunitas yang berfokus pada perkembangan pencak silat--di Indonesia berkembang lebih dari 600 aliran pencak silat. Namun, dari jumlah itu, tak sampai sepuluh persen yang tercatat di IPSI.

"Paling hanya sekitar 20 aliran saja yang selama ini diadopsi berbagai perguruan silat," katanya. Aliran-aliran itu tak terdaftar karena selama ini IPSI menganut aliran yang lebih mengusung konsep kompetisi atau pertandingan sehingga bisa dilombakan.

"Nah, aliran ini tak mau gabung karena merasa bukan untuk mengejar pertandingan, jadi tak bergabung karena takut seni tradisi aliran jadi punah," katanya.

Meski mereka tak bergabung dengan organisasi resmi yang diakui pemerintah, banyak teknik dari aliran ini yang diadopsi sejumlah perguruan pencak silat.

Yossy menuturkan aliran underground yang diundang dalam festival pencak silat kali ini berasal dari berbagai wilayah. Dari DIY ada aliran Tedjokusuman yang punya kekhasan berupa langkah panjang dan tendangan, dari Jawa Barat ada aliran Cimande yang menonjolkan tenaga dalam, sementara dari Madura para pesilat siap menyajikan gerakan celurit khas mereka.

"Malah dari Madura tak ada aliran yang masuk IPSI, tapi kami undang juga," kata Yossy, yang menyatakan sedikitnya 20 aliran underground dari berbagai wilayah Tanah Air ikut diundang kali ini. Selain pesilat lokal, sejumlah pesilat asing yakni dari Washington, Colorado, dan Hawaii di Amerika Serikat juga diundang. Mereka sudah memastikan kehadiran dalam acara ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara Paseduluran Angkringan Silat, Jito, menuturkan, yang menarik dari perhelatan kali ini adalah adanya festival komposisi gerak yang melibatkan 30 tim pesilat. Setiap perguruan diminta melebur dengan perguruan lain untuk menciptakan sebuah koreografi bersama.

"Dari festival komposisi gerak ini kami ingin perguruan meninggalkan ego masing masing agar tak merasa lebih hebat, tapi bisa bekerja sama dan saling menghargai," kata Jito.

Sejumlah program yang juga dipersiapkan dalam festival ini antara lain workshop tentang silat, bazar perguruan silat, dan pawai budaya di sepanjang Jalan Malioboro dengan disertai koreografi tiap perguruan silat.

PRIBADI WICAKSONO


Terpopuler:
Teka-teki Petinggi Negeri Tersangka Haji

Ridwan Kamil Jadi Calon Wali Kota Terbaik Dunia 

Pemblokiran Kursi Cegah Ulah Calo Tiket Kereta  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

24 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.


Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

2 Juli 2023

Peserta Festival Budaya Queer Seoul memegang bendera pelangi besar saat parade di Seoul, Korea Selatan, 1 Juli 2023. REUTERS/Minwoo Park
Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

Penyelenggara acara LGBT memperkirakan sekitar 35.000 orang mengikuti pawai tersebut.


Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

10 Maret 2023

Pembukaan Festival Budaya 2023 memperingati Milad ke-215 Kasultanan Kacirebonan
Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

Festival ini akan berlangsung selama 5 hari pada tanggal 9 -13 Maret 2023 di lingkungan Keraton Kacirebonan di Kota Cirebon, Jawa Barat.