TEMPO.CO, Jakarta: Pelatih tenis berinisial DP, 56 tahun, kembali diadukan ke polisi karena melecehkan anak didiknya. Setelah tahun lalu di Polres Jakarta Barat, kini dia diadukan ke Polda Metro Jaya untuk korban yang berbeda lagi.
Laporan dilayangkan ke Sentra Pengaduan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya bernomor TBL/1795/V/2014/PMJ/Ditreskrimum pada Jumat, 16 Mei 2014. Dalam laporan tersebut, korban disebutkan mendapat pelecehan pada Agustus 2013 di rumah terlapor di Jakarta Barat.
"Korban dilecehkan, dilakukan laki-laki terhadap laki-laki," ujar pengacara korban, Mukhlas, Jumat, 16 Mei 2014.
Mukhlas menambahkan korban berhasil melarikan diri pada saat itu sehingga pelecehan tak terjadi semakin jauh. Namun tetap saja laporan baru dilayangkan mempertimbangan psikologi korban.
"Kami konsultasi ke orang tuanya, namun setelah memperhatikan agar kasus ini tak terulang, kami memutuskan lapor," ujar Mukhlas yang mengaku khawatir kasus yang menimpa kliennya bisa terjadi pada petenis lain yang diasuh oleh DP.
Pelatih yang sama pernah dilaporkan untuk kasus pelecehan terhadap lima orang atlet tenis pada awal 2013. Laporan masuk ke Polres Jakarta Barat dengan nomor laporan LP/991/VIII/2013/PMJ/Restro Jakarta Barat.
Kuasa hukum kelima korban, Sunan Kalijaga, saat dihubungi Tempo menyatakan kasus itu kandas di penyelidikan kepolisian. "Polisi menganggap tak cukup bukti (untuk jadi tersangka)," ujarnya singkat, Jumat, 16 Mei 2014.
Kelima korban tersebut, EU, AL, ID, ES, dan ANS (rata-rata berusia 18-19 tahun) dilecehkan setelah diiming-imingi pencarian sponsor untuk karier mereka--modus yang sama yang diduga dialami korban saat ini. Beberapa korban mengaku digerayangi pelaku saat berduaan di sejumlah tempat, antara lain rumah terlapor di Slipi, Jakarta Barat, dan sebuah hotel di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tujuh orang saksi termasuk pelapor dan terlapor diperiksa untuk kasus ini, namun setelah dilakukan penyelidikan, polisi menganggap banyak keterangan yang tak sinkron sehingga tak cukup untuk menaikkan status DP menjadi tersangka.
M. ANDI PERDANA
Terpopuler
Puan Sebut Dirinya Calon Wakil Presiden
Pabrik HM Sampoerna Tutup, 2.500 Pekerja Di-PHK
Bangkrut, PT HM Sampoerna PHK Ribuan Karyawan
Teka-teki Petinggi Negeri Tersangka Haji