TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengatakan dengan terbentuknya koalisi dengan PDI Perjuangan, partainya tak lagi mengusung dirinya bersama Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
"Itu pasangan capres dan cawapres kalau tidak ada peluang eksis, otomatis tidak bisa diwacanakan lagi dalam pilpres mendatang," kata Wiranto seusai menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di rumahnya di Jalan Teuku Umar 27, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 Mei 2014. (Baca: Hanura Akhirnya Berlabuh ke PDI Perjuangan)
Wiranto dan Hary Tanoe dengan singkatan WIN-HT dideklarasikan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden Hanura di Grand Mercure, Jakarta, pada Juli 2013. Duet ini pun kerap mewarnai iklan-iklan televisi sepanjang lima bulan terakhir. Apalagi Hary Tanoe adalah bos MNC Group yang membawahi sejumlah stasiun tv seperti RCTI, MNC TV, Global TV, serta Sindo TV. (Baca: Gerindra dan Hanura, PDIP: Seperti Minyak dan Air)
Dalam rapat pimpinan Hanura pada dua pekan lalu, Wiranto menyatakan tidak akan membubarkan WIN-HT lantaran belum mendapatkan kesepakatan koalisi dengan satu partai pun. Namun hari ini partai bernomor 10 itu sudah sepakat berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Wiranto tak menjawab saat ditanyai apakah pembubaran paket WIN-HT akan dilakukan secara resmi dalam forum internal partainya. Ia hanya menegaskan pembubaran itu otomatis terjadi setelah berkoalisi dengan PDI Perjuangan. (Baca: Hanura Tolak Poros Baru Sebelum Ada Penjajakan)
TRI SUHARMAN
Terpopuler:
Bangkrut, PT HM Sampoerna PHK Ribuan Karyawan
Pabrik Ditutup, Ratusan Buruh Sampoerna Menangis
Mengaku Kristen, Perempuan Sudan Ini Digantung