TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menjalin kerja sama dengan University of Cambridge, Inggris, untuk mencetak sumber daya manusia.
Caranya, dengan mengirimkan lima siswa lulusan SMA ke Cambridge dan memberikan pelatihan kepada para guru di Kutai Kartanegara dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
Menurut Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari saat ditemui di Jalan Radio I, Jakarta Selatan, pada 18 Mei 2014, kerja sama dengan University of Cambridge tersebut dimulai pada tahun ajaran baru 2014 hingga lima tahun ke depan.
"Kami akan mengirimkan lima siswa lulusan SMA tahun ini ke Cambridge dengan total anggaran Rp 5 miliar per tahun," kata Rita.
Rita mengatakan universitas yang dipilih harus memiliki nama baik, baik di negara sendiri maupun dunia. Survei terakhir pada 2012, Cambridge masih berada di peringkat pertama--di atas Harvard.
Memorandum of understanding (MoU) Pemkab Kukar dengan University of Cambridge sudah dilakukan pada 6 Mei 2014. (Baca: Guru di Kutai Kartanegara Diberi Rumah)
Menurut Rita, upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang baik dilakukannya karena selama ini Kukar banyak bergantung pada hasil sumber daya alam.
Saat ini sebagian besar pendapatan daerah berasal dari sumber alam. "Kami menyadari sumber alam ini lama-kelamaan akan habis. Ketika sumber daya alam habis, kami harus punya sumber daya manusia yang unggul," katanya.
Menurut Rita, ada 13.800 siswa dan 800 guru yang akan terlibat dalam tahap awal kerja sama ini. Nantinya, para guru akan dilatih oleh Cambridge mengenai materi-materi pengajaran bahasa Inggris untuk siswa. Cambridge juga memberikan modul kepada para guru dan siswa.
Ia mengatakan anggaran nota kesepahaman ini, menurut Rita, diambil dari anggaran pendidikan Kutai Kartanegara yang mengalokasikan 26 persen untuk pendidikan.
Tri Turturi, Country Manager Cambridge di Indonesia, mengatakan di Indonesia sudah ada 4.000 sekolah yang melakukan kerja sama dengan universitas asal Inggris ini. "Baru Pemkab Kutai Kartanegara yang melakukan kerja sama secara formal, terutama dalam materi pengembangan bahasa Inggris," katanya.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Pro-Jokowi: Isu Puan Cawapres Adu Domba Politik
Gaya Komunikasi Wali Kota Surabaya Dikritik
Demokrat Ingin Ical Jadi King Maker, Bukan Capres
Pendamping Jokowi Baru Akan Dideklarasikan Senin