TEMPO.CO, Jakarta - Hujan rintik dan suara musik Gambang Kromong berjudul Pasar Gambir yang mengalun di area La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta pada Sabtu malam, 17 Mei menjadi malam yang membahagiakan bagi pasangan Lian dan Anto. Pasangan suami istri yang sudah lima belas tahun menikah ini seolah mengenang peristiwa masa kecil mereka ketika singgah ke Kampoeng Tempo Doleloe (KTD) di ajang Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2014. Dengan mengangkat suasana "pasar tradisional" Anto dan Lian seolah menikmati masa kecil kecil pada puluhan tahun lalu.
"Saya makan es goyang, kalau sekarang ya seperti es krim magnum. Dulu bikinnya pada kotak di dalam gerobak yang diberi air lalu digoyang-goyang hingga menjadi es kotak dan diberi celupan coklat. Rasanya bukan main. Syegar, enggak ngaruh juga dengan suasana hujan rintik begini," kata Lian.
Sementara suami tercintanya tampak sibuk memotong kerak telur bebek yang asapnya mengepul dengan aroma harum. "Ini makanan mewah, rasanya lezat," kata Anto berpromosi menceritakan makanan terbuat dari campuran beras ketan, telur, ebi (udang kering) dan kelapa yang disangrai.
Suasana Kampoeng Tempo Doeloe memang disulap sedemikian rupa sehingga menyerupai pasar tradisional di masa lampau. Dengan dilengkapi dekorasi atraktif, berupa aneka ornamen layaknya pasar, serta replika bangunan aberagam warna dan suasana menjadi daya tarik pengunjung yang datang menikmati akhir pekan di sini. Untuk menikmati ke tempat ini pada 9 Mei hingga 1 Juni selama ajang JFFF 2014 berlangsung.
Yang tak kalah menarik adalah, dekorasi Kampoeng Tempo Doeloe berupa replika pintu gerbang utama Pasar Gambir pada era 20an. Menurut cerita, konon, Pasar Gambir menjadi cikal bakal Jakarta Fair atau kini disebut Pekan Raya Jakarta.(Baca :Gading Nite Carnival, Sejumlah Jalan Ditutup )
Di sini juga hadir beragam menu yang akan membuat kita bernostalgia pada cerita atau kenangan kuliner di masa lalu. Di banding tahun lalu, areanya kali ini menempati lokasi yang lebih luas. Dan untuk pembayarannya para pengunjung yang datang bisa mengisi voucher yang dipakai sebagai alat transaksi pembayaran selama makan dan jajan di sini. Seperti halnya sistim vocer yang berlaku di Eat and Eat, voucher ini bisa diuangkan kembali apabila masih tersisa.
Bila ingin menikmati Wedang Ronde, Ketoprak Ciragil, Gado-gado Cemara, Pecel Ndeso, Ayam Mercon, Pisang Goreng dan beragam makanan, minuman dan jajanan masa lalu serta aneka hiburan hadir yang menghibur para pengunjung yang datang ke sini demi melepaskan kangen dan rasa rindu kenangan masa kecil atau nostalgia tempo dulu.(Baca : Ahok: Acara Jakarta Fashion Layak Dipertahankan)
Namun, bagi Anda yang datang ke sini dengan membawa anggota keluarga anak-anak dan orang tua manula harus berhati-hati. Sebab di sini, pengunjungnya sangat padat dan mesti berjibaku untuk mencari tempat yang enak buat bersantap.
HADRIANI P
Berita Terpopuler
Remaja Jakarta Perbesar Dada dengan Fat Transfer
Desainer Bollywood Gelar Fashion Show di Jakarta
JFFF 2014, Eksplorasi Budaya, Mode dan Kuliner
Pesona Puteri Duyung di Mata Desainer Rafi Ridwan