TEMPO.CO, Jakarta - Mantan peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Irman Gusman mengatakan pengajuan Pramono Edhie Wibowo sebagai calon wakil presiden koalisi baru harus dirembukkan dengan seluruh peserta konvensi. "Terutama dengan Dahlan Iskan yang menjadi pemenang," ujarnya ketika dihubungi, Ahad, 18 Mei 2014.
Selain memenangi konvensi, kata Irman, Dahlan juga menjadi peserta dengan elektabilitas tertinggi. Adapun Pramono Edhie memiliki elektabilitas yang terpaut sekitar 10 poin ketimbang Dahlan.
Demokrat bersama Partai Golongan Karya berencana membuat koalisi baru untuk menandingi dua koalisi yang digagas Partai Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya. Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berpendapat koalisi baru ini tergantung pada sikap Golkar. Menurut SBY, koalisi baru bisa menguatkan pemilihan presiden yang idealnya menampilkan tiga calon.
Demokrat sendiri baru mengumumkan pemenang konvensi calon presiden. Dahlan Iskan muncul sebagai pemenang dengan elektabilitas mencapai 23 persen. Dahlan menundukkan peserta konvensi lainnya, seperti Pramono Edhie, Marzuki Alie, Gita Wirjawan, dan Anies Baswedan. Meskipun menjadi pemenang, Dahlan tidak langsung dimajukan sebagai calon presiden atau wakil presiden. (Baca: Ini Elektabilitas Peserta Konvensi Demokrat).
Golkar dan Demokrat menjadi dua partai tersisa yang belum menentukan arah koalisi. Partai beringin pada pemilihan legislatif lalu meraup 14,75 persen suara dan 16,3 persen kursi parlemen. Adapun Demokrat mengumpulkan 10,19 persen suara dan 10,9 persen kursi parlemen. Kedua partai berencana berkoalisi untuk mengusung calon presiden. Jika digabung, kedua partai memiliki kekuatan 24,94 persen suara dan 27,2 persen kursi parlemen. (Baca: Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi).
TIKA PRIMANDARI
Terpopuler
Pramugari Salat di Pesawat, Ini Tanggapan Garuda
Pro-Jokowi: Isu Puan Cawapres Adu Domba Politik
Gaya Komunikasi Wali Kota Surabaya Dikritik
Korban PHK Sampoerna Telanjur Kredit Sepeda Motor
Demokrat Ingin Ical Jadi King Maker, Bukan Capres