TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie meminta kepada seluruh peserta Rapat Pimpinan Nasional VI memperbarui mandat yang diberikan pada Rapimnas III 2013, yang saat itu mendorongnya sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
"Lewat rapimnas ini, saya memohon kepada saudara-saudara untuk memperbarui serta menyesuaikan mandat penuh yang sudah saudara-saudara berikan kepada saya lewat Rapimnas III lalu," kata Aburizal saat membuka Rapimnas VI di Jakarta Convention Centre, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Ahad, 18 Mei 2014.
Aburizal, tokoh yang juga dikenal dengan sapaan Ical itu, mengatakan penyesuian mandat perlu dilakukan, terutama karena masa pendaftaran capres dan cawapres sudah semakin dekat.
Dengan mengubah mandat, kata Ical, dirinya bisa mengambil keputusan yang tepat. Dia mengatakan posisi calon presiden bukanlah bukanlah tujuan akhir, melainkan hanyalah sebuah instrumen untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yakni kemajuan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. "Saya tak memiliki beban dan ambisi pribadi yang berlebihan," ujarnya.
Sebaliknya, Ical juga mengatakan Golkar menentukan arah perpolitikan Indonesia. Dia mengutip omongan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang mengibaratkan Partai Golkar sebagai kapal tanker yang ombaknya mempengaruhi arah partai lain.
Rapimnas VI dihadiri oleh ketua partai beringin dari 33 provinsi, sepuluh organisasi sayap Golkar, serta jajaran pengurus pusat. Dua agenda utama yang dibahas adalah evaluasi pemilu legislatif dan menentukan arah koalisi dalam pemilu presiden 2014.
SUNDARI
Terpopuler
Bangkrut, PT HM Sampoerna PHK Ribuan Karyawan
Pabrik HM Sampoerna Tutup, 2.500 Pekerja Di-PHK
Pabrik Ditutup, Ratusan Buruh Sampoerna Menangis