TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan partainya berada dalam kondisi tidak mudah untuk menjalin koalisi dengan partai lain guna menghadapi pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang.
Sebabnya, menurut SBY, perolehan suara Demokrat pada pemilu legislatif hanya 10,19 persen dan elektabilitas peserta konvensi calon presiden partai itu tak mampu bersaing dengan calon presiden lain. "Pilihan dan opsi itu terbatas," kata SBY, saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Demokrat, di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 18 Mei 2014.
Dia mengatakan opsi pertama partainya adalah mendukung salah satu calon presiden yang diusung partai tertentu. "Bisa saja mendukung salah satu calon presiden yang ada," ujar SBY. Opsi berikutnya, dia menambahkan, membuat poros baru dan mengusung calon presiden dan calon wakil presiden sendiri. (Baca: Demokrat Yakin Poros Ketiga Jaring Banyak Suara)
"Kalau cocok dan kami bisa berkoalisi dengan partai politik yang lalu. Meskipun peluangnya kecil, bisa saja kami mencalonkan pasangan capres dan cawapres sendiri," kata SBY. Adapun opsi terakhir, menurut dia, tidak bergabung dengan gerbong koalisi mana pun.
"Tapi pada saatnya nanti, pada 9 Juli, tentu kami akan bersikap setelah mendengarkan kampanye dari para capres, memahami platform yang mereka akan lakukan, kami bisa saja menyalurkan suara kami kepada capres tertentu," ucap SBY. "Tapi ini proses yang harus kami lewati pada hari-hari dan minggu-minggu mendatang."
Menurut dia, dalam rapat pimpinan ini, partainya akan menentukan sikap politik yang tepat dan benar. Sebelum keputusan diambil, SBY menyatakan akan memperjelas situasi dan permasalahan yang dihadapi partainya di depan peserta rapat.
"Dengan demikian, pilihan dan opsi yang akan kami pilih nanti bisa tepat karena kami paham situasinya, kendala dan permasalahannya, serta peluang apa yang tersedia untuk partai kami," SBY menjelaskan. (Baca juga: Poros Ketiga Gagal, Demokrat Merapat ke Gerindra)
Dia mengatakan pandangan dan rekomendasi dari para pengurus daerah juga akan didengarkan dalam rapat untuk membulatkan posisi dan sikap dasar Demokrat selama dua hari ke depan.
"Saya sebagai ketua umum dan ketua majelis tinggi akan menggunakan pandangan dan sikap para pimpinan dan kader Partai Demokrat hari ini, pusat dan daerah, sebagai landasan dan rujukan untuk menentukan sikap definitif partai paling lambat tanggal 20 Mei 2014 mendatang," ujar SBY.
PRIHANDOKO