TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta 318 peserta rapat pimpinan nasional partainya mengisi angket untuk menentukan sikap politik Demokrat dalam menghadapi pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang.
"Ada empat pilihan," kata Hayono Isman, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono, kepada Tempo setelah SBY memaparkan pandangannya ihwal kondisi Demokrat dalam sesi tertutup Rapimnas di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 18 Mei 2014. Menurut Hayono, empat opsi itu adalah bergabung dengan gerbong koalisi Partai Demokarasi Indonesia Perjuangan yang mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden, merapat ke Partai Gerakan Indonesia Raya yang mengusung Prabowo Subianto, membuat poros baru dan mengusung calon presiden sendiri, serta bersikap netral. (Baca: SBY Akui Pilihan Demokrat Terbatas)
"Netral artinya kami tidak berkoalisi dengan siapa pun, tapi nanti menjelang 9 Juli kami akan melihat mana calon presiden terbaik yang akan kami dukung," ujar Hayono. Menurut dia, angket berisi empat opsi ini sudah diisi seluruh peserta Rapimnas setelah SBY memberikan pemaparan. (Baca: SBY Salahkan Media Penyebab Suara Demokrat Anjlok)
Peserta terdiri atas| seluruh anggota Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Majelis Tinggi, Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan anggota Fraksi Demokrat periode 2009-2014 di DPR RI. "Semuanya mengisi angket ini," ujar Hayono. (Baca: Demokrat Kalah, SBY Persilakan Kadernya Hengkang)
Menurut dia, hasil penghitungan angket ini akan menjadi rujukan bagi SBY bersama seluruh anggota Majelis Tinggi Demokrat untuk menentukan sikap politik. "Ini akan dijadikan sebagai landasan dan rujukan bagi Demokrat untuk menentukan sikap," tuturnya. Dia mengatakan hasil penghitungan angket akan diumumkan pada malam ini pukul 19.00 WIB.
PRIHANDOKO
Terpopuler:
Pendamping Jokowi Baru Akan Dideklarasikan Senin
Masuk Senayan, Dave Laksono Incar Komisi I
Golkar Hampir Pasti Bergabung dengan PDIP