TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengaku tak takut menaikkan tarif listrik meskipun telah dilaporkan oleh sejumlah pengusaha ke Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Alasannya, penggunaan listrik harus berkeadilan bagi semua pihak, baik pengguna listrik dengan kapasitas rendah maupun industri besar.
"Ya, silakan saja (laporkan ke KPPU). Tapi tarif listrik tetap harus naik karena semua pihak ingin dapat listrik," katanya saat ditemui seusai rapat koordinasi di kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Senin, 19 Mei 2014. (Baca: May Day, Buruh Tolak Kenaikan Tarif Listrik)
Pernyataan ini menanggapi laporan sepuluh asosiasi pengusaha kepada KPPU karena berkeberatan terhadap kenaikan tarif listrik bagi industri yang mulai berlaku per 1 Mei 2014. Kenaikan tarif ini dinilai hanya menambah beban bagi para pelaku industri. (Baca: Listrik Naik, Ongkos Produksi Indocement Melonjak)
Para pengusaha mempersoalkan diskriminasi antara perusahaan go public dan non-go public pada golongan listrik industri I3. Walhasil, hal tersebut menciptakan ketidakadilan dalam persaingan usaha. Selain soal diskriminasi, asosiasi juga melaporkan kenaikan tarif listrik bagi industri golongan I4 sebesar 64,7 persen yang dinilai terlalu tinggi.
Tak hanya melapor ke KPPU, pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) juga berencana mengajukan judicial review Peraturan Menteri ESDM Nomor 9 Tahun 2014 yang mengatur kenaikan tarif listrik industri besar ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada akhir Mei 2014.
Lebih jauh, menurut Jero, sudah saatnya subsidi listrik hanya diberikan kepada masyarakat yang miskin. Kalau semuanya ingin disubsidi, PLN akan kewalahan. Anggaran belanja pemerintah pun semakin membengkak.
"Kita harus memberikan subsidi pada rakyat miskin. Maka yang agak kaya, seperti pengusaha I3 dan I4 harus kita naikkan," ujarnya. "Kalau semua tidak boleh naik, listriknya mati."
Jero juga menyatakan soal kenaikan listrik bagi I3 dan I4 ini sudah dibicarakan sebelumnya dan disepakati oleh Dewan Perwakilan Rakyat. "Ini harus tetap kami laksanakan. Kalau tidak ada yang mau naik, terus mau PLN mati? Tidak ada listrik, mau?" ujarnya.
AYU PRIMA SANDI
Berita terpopuler:
Polisi Cari Petinggi Artha Graha yang Hilang
Petinggi Golkar Diam-diam Kunjungi Jokowi Pagi Ini
Pembagian Biaya Kampanye, Prabowo 60-Hatta 40