TEMPO.CO, Makassar - Keinginan klub sepak bola PSM Makassar dan pendukungnya untuk kembali bermarkas di Makassar pada awal putaran kedua Liga Super Indonesia sulit terwujud. Musababnya, pembenahan Stadion Gelora Andi Mattalatta ditargetkan rampung pada akhir Mei. Namun, meski pembangunan dinyatakan sudah selesai, arena bersejarah itu masih harus diverifikasi oleh PT Liga Indonesia.
Kondisi ini memaksa PSM tetap bermarkas di kampung orang, yakni Gelora Bung Tomo di Surabaya. Ponaryo Astaman dan kawan-kawan sedikitnya bakal melakoni tiga pertandingan awal di Kota Pahlawan, yakni melawan Persebaya (20 Mei), Perseru Serui (25 Mei), dan Persipura (30 Mei). Laga pertama berstatus tandang. Sedangkan dua laga terakhir berstatus kandang.
Penasihat teknik PSM, Najib Latandang, mengatakan masalah kelayakan infrastruktur sepak bola di Sulawesi Selatan merupakan penyebab timnya bermarkas di provinsi lain. "Mau tidak mau, ya harus dijalani karena saat ini kondisinya tidak memungkinkan kembali ke Makassar," kata Najib pekan lalu.
Najib mengatakan ada kemungkinan skuad Juku Eja--julukan PSM--baru pulang ke Makassar selepas laga kontra Persipura. PSM belum bisa pulang sekarang karena akan terjadi pemborosan anggaran jika mereka harus pulang-pergi dari Makassar ke Surabaya. Apalagi, jeda waktu di antara tiga pertandingan itu sangat mepet.
PSM bermarkas di Surabaya sejak awal musim kompetisi. Keputusan itu diambil agar tim tertua di Indonesia ini lolos verifikasi Liga Super Indonesia. Sebab, dua arena yang diajukan PSM, yakni Stadion Gelora Andi Mattalata di Makassar dan Gelora Mandiri di Parepare, dinyatakan tidak memenuhi standar nasional.
Manajer Stadion Gelora Andi Mattalatta Mirdan Midding mengatakan pihaknya terus menggenjot perbaikan stadion agar memenuhi persyaratan. Fokus utama terletak pada tiga hal, yakni lapangan, kamar ganti, dan toilet. Targetnya, pembenahan rampung pada akhir Mei dan sudah bisa diverifikasi pada Juni tahun ini.
"Sekarang pembenahan lapangan tengah dikerjakan. Selama proses itu, kami tidak menyewakan sampai waktunya diverifikasi," ujarnya. Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) yang menaungi pengelolaan stadion menargetkan lapangan bisa dipakai dalam tiga laga kandang terakhir PSM Makassar di Liga Super Indonesia.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Terpopuler:
Pro-Jokowi: Isu Puan Cawapres Adu Domba Politik
Demokrat Ingin Ical Jadi King Maker, Bukan Capres
Pendamping Jokowi Baru Akan Dideklarasikan Senin
Tantri Kotak: Husein Masuk Grand Final Itu Kejutan
Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi