Alasan Prabowo-Hatta Daftar ke KPU di Menit Akhir  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto  berbicara dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional(PAN) Hatta Rajasa  dalam deklarasi Capres-cawapres di Rapat kerja Nasional PAN 2014 di Jakarta (14/5). TEMPO/Seto Wardhana.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto berbicara dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional(PAN) Hatta Rajasa dalam deklarasi Capres-cawapres di Rapat kerja Nasional PAN 2014 di Jakarta (14/5). TEMPO/Seto Wardhana.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Poros koalisi yang dipimpin oleh Partai Gerakan Indonesia Raya akan mendaftarkan calon presiden juga wakilnya, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, pada Selasa, 20 Mei 2014. Alasannya, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Suhardi mengatakan, supaya persiapan lebih matang.

"Tak ada kurang satu pun," kata Suhardi sebelum pendeklarasian Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Senin, 19 Mei 2014.

Suhardi mengatakan poros koalisinya tak mau terburu-buru untuk mendaftarkan pasangan Prabowo-Hatta. Sebab, menurut dia, semua jadwal sudah direncanakan dengan saksama.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang besar. "Jadi persiapan untuk memimpin negara ini tak boleh sembarangan, termasuk mendaftar ke KPU," ujarnya.

Sebelum ke KPU, kata Fadli, rombongan Prabowo-Hatta akan salat zuhur berjemaah dan menyambangi Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. "Lalu, dari Museum ke KPU, Pak Prabowo dan Pak Hatta akan jalan kaki," ujar Fadli.

Fadli menyatakan maksud pendeklarasian di Rumah Polonia supaya pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa larut dalam sejarah. Menurut dia, rumah yang beralamat di Jalan Cipinang Cempedak I Nomor 29 ini merupakan tempat bersejarah. "Presiden Sukarno pernah tinggal di tempat ini meski sebentar," ujarnya.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Fadli mengatakan, merupakan kebanggaan tersendiri dapat mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden dari Gerindra di tempat ini. Menurut dia, sudah sepatutnya deklarasi ini akan diingat dalam sejarah.

AMRI MAHBUB

Berita Terpopuler:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK

Polisi Cari Petinggi Artha Graha yang Hilang

Pasar Harapkan Cawapres Jokowi dari Militer

Pelajar di Australia Khawatirkan Program Purifikasi Prabowo  



Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno (kanan) disela Jalan Syukur Jakarta Bersatu di Jakarta, 7 Mei 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.


Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, saat menghadiri acara open house di rumah dinas Ketua DPR, Setya Novanto, Jalan Widya Chandra III, Jakarta. 25 Juni 2017. TEMPO/Ahmad Faiz
Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.


Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.


Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno dalam pertemuan di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 1 Maret 2018. TEMPO/Arkhelaus W.
Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.


Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon (kanan) saat menunggu antrian untuk mencoblos di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Rabu (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.


Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, 18 Oktober 2017. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.


Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Sigi Sebut Prabowo Pesaing Terkuat Jokowi
Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.


Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto minum teh di Istana Merdeka, Jakarta, 17 November 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.