TEMPO.CO, Demak - Bekas calon legislator Muhamad Rifai tak menyangka pada pemilihan umum 9 April lalu hanya mampu menghasilkan 3.400 suara. Calon anggota legislatif Kabupaten Demak dari Partai Kebangkitan Bangsa ini kalah dengan sejumlah calon anggota legislatif satu partainya yang mendapat dukungan suara lebih tinggi.
“Saya kalah, meski partai saya mendapat dua kursi di dapil (daerah pemilihan) II Demak,” kata Muhammad Rifai saat ditemui di rumahnya, Desa Jamus, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Rabu, 21 Mei 2014. (Baca juga: Ini Kriteria Caleg Layak Pilih Versi Aktivis)
Ia terkejut dengan perolehan suara yang jauh dari target 10 ribu. Sebelumnya Rifai menargetkan 10 ribu suara dari tiga desa, masing-masing Suberrejo, Margoayu, dan Bengkeh di kecamatan Mranggen, dan Karangawen yang menjadi daerah pemilihannya.
Di tiga desa itu, Rifai atau sering dipanggil Jamus ini punya kiprah. Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Semarang dan pendiri Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Jawa Tengah ini mendampingi masyarakat desa setempat.
Nasib yang tak berbeda juga dialami oleh Ahmad Dimyati, caleg DPRD Jawa Tengah dari PKB di daerah pemilihan X, meliputi Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Batang, dan Pemalang. Ahmad juga mengalami kegagalan mengambil simpati publik untuk memilihnya sebagai anggota Dewan.
Dimyati bukannya tak punya modal sosial, tercatat ia berkiprah di sejumlah pendampingan petani konflik tanah di Kabupaten Batang.
EDI FAISOL
Berita lain:
Ahok 'Semprit' Jokowi dan Prabowo
Peraih Nilai Tertinggi UN Bandung Tak Suka Baca
Lenovo IdeaCentre Flex 20, All-In-One PC Portabel