TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan kejiwaan saat ini rupanya tak hanya terjadi pada orang dewasa. Tetapi kini, usia mereka yang bermasalah dengan kejiwaan rupanya makin muda.
“Sekarang ini makin banyak anak-anak dan remaja sudah kena masalah kejiwaan,” ujar dr Mahar Agusno SpKJ, Psikiater di Bagian Psikiatri RSUP Sardjito, Yogyakarta, di Auditorium Juwono Sudarsono, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia,Senin,19 Mei 2014.
Mahar menyampaikan hal ini ketika menjadi pembicara pada pemutaran film dan diskusi masalah kejiwaan. Dia tidak menyampaikan data makin banyaknya anak dan remaja yang terkena masalah kejiwaan ini, tetapi banyak pasiennya di Yogyakarta yang datang adalah mereka yang masih anak-anak dan remaja.
Mahar mengatakan banyak anak-anak dan remaja bermasalah kejiwaannya dan mendapat kesulitan menjalani hidupnya. Menurutnya, salah satu penyebab masalah kejiwaannya ini karena pola asuh orang tua di keluarga yang tidak mendukung anak.
“Banyak anak yang dimanja, tidak mandiri dan tidak tahan banting. Begitu ada masalah langsung down,” ujar Mahar.
Anak-anak dan remaja yang disebut bermasalah dengan kejiwaan ini tidak disiapkan untuk menghadapi kenyataan dan kegagalan. Menurutnya, dalam menghadapi kehidupan, anak harus ikut merasakan kegagalan dan keberhasilan. “Kegagalan itu pakaian orang hidup, kegagalan harus dimaknai sebagai cambuk untuk menjadi lebih kuat dan lebih baik,” ujarnya.
DIAN YULIASTUTI
Berita Terpopuler:
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Pengamat: Hanya Dua Poros Capres, Jokowi Untung
Chairul Tanjung Larang Pembelian Kendaraan Dinas
Sperma Tertua di Dunia Ditemukan di Australia
Ryan Giggs Akhiri Karier di Manchester United