TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Roger Danuarta, 33 tahun, terdakwa kasus penyalahgunakan narkotik, kembali menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu siang, 21 Mei 2014. Persidangan yang akan digelar di ruang sidang utama pada pukul 13.00 WIB itu agendanya mendengarkan keterangan saksi ahli dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Hari ini kami akan hadirkan saksi ahli dari BNN untuk menjelaskan terkait dengan narkotik yang dipakai terdakwa," kata jaksa penuntut umum, Clara Hutabarat, kepada Tempo, Rabu, 21 Mei 2014. (Baca: BNN: Heroin Roger Danuarta Langka di Indonesia)
Clara menjelaskan, pada persidangan Rabu pekan lalu, empat saksi yang terdiri atas warga dan tiga polisi, telah bersaksi seputar penemuan Roger yang sedang sakaw di dalam mobilnya di Jalan Kayu Putih Tengah, Pulogadung, pada Februari lalu.
"Kalau nanti (siang ini), lebih kepada jenis narkotik yang ditemukan dan dipakai terdakwa," ujarnya. Dalam sidang dakwaan pada 7 Mei 2014, jaksa penuntut umum, yakni Asep Sontani dan Clara Hutabarat, mendakwa Roger dengan Pasal 112 ayat (1) atau Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Terdakwa terbukti menggunakan dan memiliki narkoba jenis heroin serta membawa narkotik jenis ganja," kata Asep dalam persidangan. Dengan dakwaan itu, Roger terancam hukuman penjara minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun untuk Pasal 112.
"Atau terancam 4 tahun penjara jika memakai Pasal 127," Clara menambahkan. Menurut dia, Pasal 127 ayat (1) huruf a ini digunakan sebagai dakwaan alternatif.
Roger ditemukan dengan kondisi tidak sadarkan diri di dalam mobil Mercy bernomor polisi B-368-RY yang berhenti di tengah Jalan Kayu Putih Tengah, Pulogadung, pada Ahad malam, 16 Februari 2014. Saat ditemukan, di tangan kanan Roger masih tertancap jarum suntik. Di mobil Roger, polisi menemukan barang bukti narkoba berupa heroin dan daun kering menyerupai ganja. (Baca: Kasus Narkoba, Roger Danuarta Ditangkap Polisi)
AFRILIA SURYANIS