TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan tren inflasi terus menurun. Hal ini terlihat dari tekanan inflasi April yang turun 7,25 persen year-on-year. "Tekanan inflasi terus turun, April 7,25 persen year-on-year. Sepanjang 2014 bisa mencapai 4,5 persen, plus-minus 1 persen," katanya dalam acara Rakornas ke-V Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, 21 Mei 2014.
Agus mengatakan peran pemerintah daerah mutlak dibutuhkan dalam pengendalian inflasi karena inflasi nasional ditentukan oleh inflasi daerah. Menurut dia, sinergi antara pusat dan daerah dibutuhkan untuk menjaga level inflasi, terutama menyangkut stabilisasi harga serta penanganan masalah yang sifatnya struktural. (Berita terkait:Pertumbuhan 2015 Ditargetkan 6 Persen )
Untuk mengendalikan level inflasi di tingkat daerah, khususnya di tengah tantangan global dan dalam negeri, Agus mengatakan telah dilakukan berbagai upaya konkret oleh tim Pengendali Inflasi Daerah. Pertama, pemberian subsidi ongkos angkutan umum dan peningkatan kapasitas bongkar-muat di Kupang, pengendalian biaya pendidikan di Balikpapan, DAN pengendalian harga di tingkat petani. "Selain itu, ada konversi BBG di Gorontalo serta program komunikasi pengendalian inflasi di Sumatera," ujar Agus.
Agus mengatakan, selama 2014, masih ada beberapa masalah struktural yang mengganggu inflasi, yaitu pembentukan harga yang tidak efisien, belum optimalnya kerja sama antardaerah, serta belum selarasnya penggunaan asumsi makro dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (Baca: Antisipasi Kenaikan Harga, Pasar Murah Siap Digelar )
ANANDA TERESIA
Sampoerna Beralih ke Kretek Mesin, CT Anggap Wajar
30 Persen Obat yang Beredar di Asia Tenggara Palsu
Menkop Targetkan 2 Tahun Salip Malaysia di MEA
Konsumsi Rokok Kretek Terus Turun