TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, mengatakan tak akan menghiraukan kampanye hitam yang disebar lawan politiknya. Menurut dia, menanggapi kampanye hitam hanya membuang tenaga. "Tak usah kami urus, habisin energi," kata Jokowi ketika ditemui seusai Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Selasa, 20 Mei 2014.
Jokowi mengaatakan lebih memilih bekerja untuk rakyat. Menjelang masa kampanye calon presiden, Jokowi mengaku ingin berfokus pada pemantapan visi dan misi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan pemerintahannya kelak akan menekankan pada pendidikan karakter dan pembangunan manusia. Masalah di Indonesia, kata dia, bisa diselesaikan lewat revolusi mental dan pendidikan. (Baca: Mega: PDIP Biasa Dikeroyok)
Jokowi merupakan figur yang kerap menjadi sasaran kampanye hitam. Dia kerap disebut sebagai calon presiden yang hanya menjadi boneka orang lain. Dia juga dituding tak menepati janji karena akan meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta meski periode pemerintahannya belum habis. Dia juga disebut mendapat dukungan dari kalangan etnis tertentu. Rangkaian kampanye hitam ini berpotensi menggerus elektabilitas Jokowi.
Pemilihan presiden akan dilaksanakan pada 9 Juli mendatang. Dua pasangan bakal bertarung memperebutkan dua kursi utama pemerintahan. Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla diusung empat partai dan menjadi yang pertama mendeklarasikan diri. Lawannya, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, diusung enam partai. (Baca: Prabowo Teken Dukungan 6 Partai).
SUNDARI
Terpopuler
Chairul Tanjung Larang Pembelian Kendaraan Dinas
Sperma Tertua di Dunia Ditemukan di Australia
Disukai Partai Kongsi dan Kiai, JK Jadi Cawapres
Enam Pelajar SMA Jember Positif AIDS