TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, mengatakan ada faktor yang menyebabkan sejumlah kader Partai Golongan Karya bergabung ke kubunya. "Karena ada figur Pak JK (Jusuf Kalla)," ujarnya ketika ditemui seusai rapat koordinasi nasionnal PDIP, Selasa, 20 Mei 2014.
Kalla merupakan Ketua Umum Golkar periode 2004-2009. Pada pemilihan presiden kali ini, Jokowi berdampingan dengan Kalla sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Jokowi mengatakan dirinya dan Kalla sedang berfokus memantapkan visi-misi menjelang masa kampanye. Gagasan utama yang akan diusung, ujar dia, adalah menyelesaikan permasalahan Indonesia melalui revolusi mental dan pendidikan. Dia menilai pemerintahan mendatang harus menekankan pendidikan karakter dan pembangunan manusia. (Baca: Jokowi Ogah Tanggapi Kampanye Hitam)
Pasangan Jokowi-JK mendapat tambahan dukungan dari sejumlah kader Golkar. Kader Golkar yang merapat ke Jokowi-JK antara lain Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Indra J. Piliang, Ketua DPP Bidang Hublu dan Hankam Agus Gumiwang Kartasasmita, serta dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat, yakni Meutya Hafid dan Poempida Hidayatulloh. Dukungan tersebut berlawanan dengan sikap Ketua Umum Aburizal Bakrie alias Ical yang memihak kepada calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto. (Baca: Dukung Dua Kubu, Golkar Amankan Akses Kekuasaan)
Pemilihan presiden akan dilaksanakan 9 Juli mendatang. Dua pasangan bakal bertarung memperebutkan dua kursi utama pemerintahan. Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla diusung empat partai dan menjadi yang pertama mendeklarasikan diri. Lawannya, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, diusung enam partai. (Baca: Prabowo Teken Dukungan 6 Partai).
SUNDARI
Terpopuler
Chairul Tanjung Larang Pembelian Kendaraan Dinas
Sperma Tertua di Dunia Ditemukan di Australia
Disukai Partai Kongsi dan Kiai, JK Jadi Cawapres
Enam Pelajar SMA Jember Positif AIDS