TEMPO.CO, Dompu - Bentrok antarwarga terjadi di Kelurahan Kandai Dua dan Kelurahan Renda, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, 22 Mei 2014. Seorang tewas, dua orang luka kena tembak, dan empat rumah dibakar.
Wakil Komandan Kompi Brimob Dompu, Inspektur Dua Muhtar, mengatakan bentrokan diduga terkait dengan pelaksanaan pemilihan legislatif. Sebab, ada kubu yang merasa tidak bisa menerima kekalahan. "Iya memang benar ada bentrokan antara warga yang menyebabkan meninggal dunia satu orang," katanya, Kamis, 22 Mei 2014.
Korban yang tewas dalam bentrokan tersebut adalah Buhari, 22 tahun, warga Renda. Sedangkan dua orang yang mengalami luka terkena panah bernama Angga dan Hidayat.
Informasi yang dihimpun Tempo, pemicu bentrokan ini karena ada aksi saling ejek antara anak muda. Hal ini akibat kekalahan salah satu caleg pada pemilu lalu. Kemudian, dia mengajak untuk perang di perbatasan kedua kelurahan yakni di lokasi persawahan.
Aparat kepolisian telah dikerahkan untuk mengamankan situasi di lokasi kejadian. Polisi juga menyelidiki penyebab bentrokan itu.
Muhtar membenarkan sedang dilakukan penyelidikan ihwal bentrokan tersebut. "Kondisi di lokasi bentrokan sudah mulai kondusif," ujarnya.
Korban yang merupakan warga Renda, Kecamatan Woja, tertembak pada bagian dada sebelah kiri. "Kami belum dapat menyimpulkan, apakah korban meninggal karena tertembak," kata Muhtar.
Salah seorang saksi mata Andi menduga, Buhari meninggal karena terkena bedi angi, senjata rakitan khas yang beramunisi potongan besi. Pasalnya, kata dia, berdasarkan. "Untuk lebih jelasnya, kami menunggu hasil otopsi dari rumah sakit," ujar Andi.
Bentrok antara warga setempat terjadi sejak Senin lalu. Mereka memblokade jalan dengan menyandera kendaraan truk hingga aksi saling lempar batu dan bom molotov. Kericuhan ini buntut aksi balas dendam.
AKHYAR M. NUR
Berita Terpopuler
Dilaporkan ke Polisi, Ahok Tantang Balik Udar
Malaysia Hentikan Pembangunan Mercusuar di Tanjung Datu
Tekan Inflasi Jakarta, Jokowi Dipuji Mendagri