Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Tampil Perdana di Biennale Venesia  

image-gnews
Bamboo. Istimewa
Bamboo. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, Indonesia akan berpartisipasi dalam Venice Biennale Architecture (VAB) di Arsenale, Venesia, yang akan berlangsung Juni hingga 23 November 2014.

VAB adalah ajang arsitektur terpenting dan paling berpengaruh di dunia saat ini yang diikuti 66 negara. Tahun ini, Rem Koolhass, kurator utama Vennice Biennale, meminta negara peserta untuk menampilkan sejarah arsitekturnya.

Tim kurator memberi interpretasi tema besar "Ketukangan: Kesadaran Material". Menurut Avianti Armand, sebagai ketua tim kurator Indonesia dalam Venice Biennale Arsitektur 2014, masing-masing negara peserta diminta menceritakan apa yang terjadi dalam persingungan dengan modernitas dalam sejarah seratus tahun dari 1914 sampai 2014.

"Koolhass melihat dan khawatir adanya keseragaman arsitektur di tiap negara, dan dia curiga bahwa modernitaslah yang mengikis karakter nasional masing-masing negara” kata Avianti.

Para anggota kurator dari Indonesia di antaranya Achmad Tardiyana, Avianti Armand, David Hutama, Robin Hartanto, dan Setiadi Sopandi.

Kesadaran material atau ketukangan menjadi tema menarik paviliun Indonesia dalam ajang tersebut. Paviliun Indonesia yang dibangun di atas area 500 meter persegi ini, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, akan menunjukkan arsitektur Indonesia melalui peran tukang-tukang atau orang kreatif yang menggunakan tangan dan kearifan lokalnya dari dulu sampai sekarang. (Baca: Ketukangan, Tema Paviliun Indonesia di Venice)

"Yang ingin digambarkan, sepanjang perkembangan seratus tahun ke belakang, arsitektur Indonesia berkembang dengan kekayaan bakat tukang Indonesia dalam menginterpretasikan nilai-nilai budaya dengan bahan dan teknologi yang ada saat itu sampai menjadi modern," kata Mari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Narasi tema ini akan ditampilkan dalam bentuk film yang menjabarkan perjalanan enam material penting dalam ketukangan dan arsitektur Indonesia. Material itu adalah kayu, batu, batu bata, beton, baja, dan bambu.

Selain itu, juga mengupas kekayaan ketukangan dan arsitektur Indonesia dari bangunan di seluruh wilayah Indonesia, seperti Mesjid Istiqlal (Jakarta), Wisma Kuwera (Yogyakarta), aula barat dan timur ITB (Bandung), rumah baja karya Ahmad Djuhara, Gereha Santa Perawan Maria (Jakarta), Kota Gede (Yogyakarta), Dusun Bambu (Bandung), Gereja Puh Sarang (Kediri), Wisma Ahmad Yani dan Gerbang Stadion Semen Gresik (Surabaya), Rumah Rempah (Solo), Stasiun Tanggung (Semarang), Vila di Peti Tengat (Bali), serta Bakoel Koffie (Jakarta). (Baca: Enam Material dalam Ketukangan di Indonesia)

"Bangunan ini diharapkan dapat mewakili penggunaan enam material dalam sebuah bangunan secara lebih dominan," ujar Avianti. Beberapa tokoh arsitek juga diwawancarai, termasuk Han Awal, Tan Tjiang Ay, Eko Prawoto, Andra Matin, Yuli Kusworo, Gede Krisna, Mahatmanto, Josef Prijotomo, Erwinthon Napitupulu, dan Imelda Akmal.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler
Charlize Theron Buka Mulut tentang Sean Penn 
Alasan Mulan Pilih Prabowo-Hatta 
Putus dari Diego Michiels, Nikita Willy Selingkuh?
Tengku Rasya Siapkan Single Perdana  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

4 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

11 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.