TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, mengatakan pihaknya sudah menyusun skenario kampanye bagi pasangan tersebut. Menurut Andi, Jokowi dan Kalla akan melakukan kampanye secara terpisah dalam kampanye pemilihan umum presiden yang dimulai Juni mendatang.
Menurut dia, wilayah tugas Jokowi dan JK dibagi berdasarkan kekuatan masing-masing di tiap daerah pemilihan. "Akan dibagi berdasarkan dapil, bukan per pulau. Jadi, sangat detail dan spesifik. Mana yang cocok di dapil A, Pak Jokowi atau Pak JK yang lebih kuat," katanya pada Tempo seusai paparan di kantor Nasdem, Rabu, 21 Mei 2014.
Andi mengatakan wilayah kampanye dibagi berdasarkan empat faktor. Pertama, hasil pemilihan legislatif dari empat partai pengusung Jokowi-JK per dapil, yaitu PDI Perjuangan, Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura. Kedua, jejaring politik Jokowi dan Kalla. Wilayah kampanye Jokowi dan Kalla, kata Andi, akan dibagi berdasarkan kekuatan jejaring politik di masing-masing dapil.
"Faktor ketiga, yaitu target demografi. Akan dianalisis berdasarkan kondisi demografi tiap wilayah. Kecenderungannya akan dipisah," katanya. Menurut dia, pembagian daerah kampanye juga dibuat berdasarkan hasil survei yang dibuat tim. Eksekusi kampanye, kata dia, akan mulai dilakukan pekan depan.
Jokowi Rabu, 21 Mei 2014, mengiyakan bahwa akan ada pembagian tugas antara dia dan JK dalam kampanye pilpres. "Akan dibagi berdasarkan segmen dan wilayah. Detailnya nanti akan dijelaskan. Masih mau dirapatkan terlebih dahulu," katanya.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler:
Pengamat: Hanya Dua Poros Capres, Jokowi Untung
Chairul Tanjung Larang Pembelian Kendaraan Dinas
Sperma Tertua di Dunia Ditemukan di Australia
Ryan Giggs Akhiri Karier di Manchester United
Disukai Partai Kongsi dan Kiai, JK Jadi Cawapres
