TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla dari PDI Perjuangan, Aria Bima, mengatakan pemilih dari partai Golkar akan banyak memilih Jokowi dan Kalla dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang. Menurut dia, tanpa kehadiran Kalla saja, sebanyak 40 persen pemilih dari partai Golkar sudah beralih pada Jokowi. Dukungan akan bertambah dengan keberadaan Kalla sebagai pendamping Jokowi.
"Dari elektabilitas saja, sebagian pemilih Golkar sudah beralih ke Jokowi. Ini dibuktikan dengan hasil survei Saiful Mujani di mana 40 persen beralih ke Jokowi. Itu sebelum Pak JK diumumkan sebagai cawapres. Kehadiran JK tentu akan semakin mendongkrak," katanya kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 21 Mei 2014.
Menurut dia, dipilihnya Kalla sebagai cawapres Jokowi akan semakin mendongkrak elektabilitas Jokowi karena dia merupakan tokoh yang berpengaruh di Golkar. Aria menilai JK adalah mantan Ketua Umum Golkar. Selain itu, JK juga merupakan mantan wakil presiden. "Dia juga Ketua Palang Merah Indonesia dan Ketua Masjid Indonesia. JK juga punya pengaruh yang kuat di kalangan NU dan Muhamadiyah. Spektrum JK akan menambah dukungan Jokowi," katanya.
Menurut survei SMRC terhadap tiga calon presiden pada 20-24 April lalu, lembaga ini memperkirakan hanya 27 persen dari 1,8 juta suara Golkar yang mencoblos Prabowo. Sementara itu, hampir 40 persen pemilih Golkar mendukung Jokowi.
Mengenai beralihnya suara Demokrat jika ada mantan peserta konvensi partai Demokrat yang bergabung dalam tim pemenangan Jokowi dan Jusuf Kalla, Aria juga optimistis banyak pemilih Demokrat yang akhirnya memilih Jokowi. Ia mengatakan jika benar ada mantan peserta konvensi yang bergabung, maka ia pasti akan menjelaskan kompetensi dan kemampuan Jokowi. "Ini tentunya akan menarik pemilih yang tadinya mendukung dia," katanya.
Aria memperkirakan hanya ada pemilih dari dua partai yang tidak akan memilih Jokowi-Jusuf Kalla, yaitu Gerindra dan PKS. Di luar itu, ia yakin pemilih dari partai-partai tersebut akan memilih Jokowi. "Kami memprediksi bisa menang lebih dari 50 persen. Minimal 52 persen," katanya.
ANANDA TERESIA
Berita terpopuler:
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri
Peraih Nilai UN Tertinggi Hanya Belajar di Rumah
Kafe Anti-kesepian Hadir untuk Wisatawan Jepang