TEMPO.CO, Wina - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo--yang akrab disapa Jokowi, menjadi bahasan dalam diskusi film dokumenter Jakarta Disorder yang berlangsung di Filmhauskino Am Spittelberg, Wina, Austria, Rabu malam, 21 Mei 2014.
"Apa saja yang sudah dilakukan oleh Jokowi? Seperti apa Jokowi sekarang?" tanya seorang peserta diskusi yang merupakan warga Austria.
Narasumber yang hadir menceritakan bahwa Jokowi sudah membangun rumah susun murah bagi para korban gusuran, termasuk membangun sejumlah taman kota. "Jokowi juga merevitalisasi waduk guna mencegah banjir," ujar Sri Tjahjani Kuhnt Saptodewo, seorang narasumber dari Weltmuseum Wina.
Narasumber lainnya, Martin Slama, peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan Austria, juga menjelaskan bahwa Jokowi sekarang sedang mengikuti kontestasi pemilihan presiden. "Dia menjadi calon presiden idola kaum marginal dan kelas menengah Jakarta," kata ahli sosial antropologi ini. (Baca: Setelah Tes Kesehatan, Jokowi Minum Jamu Beras Kencur)
Diskusi yang diikuti sekitar 40 warga Austria itu akhirnya juga melebar soal perpolitikan di Indonesia. Termasuk peluang Jokowi dalam pemilihan presiden mendatang. Seorang peserta diskusi juga menanyakan bagaimana kondisi militerisme di Indonesia. Dia bahkan penasaran apakah Satpol PP itu lembaga swasta atau pemerintah.
"Satpol PP seperti polisi yang menjaga ketertiban sarana perkotaan," jawab Martin.
Film Jakarta Disorder sejatinya berkisah tentang kondisi rakyat miskin kota dan perjuangan mereka melawan rencana penggusuran yang diorganisasi oleh Urban Poor Consortium (UPC). Film berdurasi 87 menit ini memotret kehidupan warga di sudut-sudut kumuh Jakarta, seperti di Muara Baru, Penjaringan, dan Warakas.
Pengambilan gambar utamanya berlangsung pada 2009, terutama periode sebelum pemilihan umum, hingga 2012 saat Jokowi mulai berkampanye mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Tak hanya mengangkat kisah nyata kehidupan warga Jakarta yang terpinggirkan, film ini juga mengaitkannya dengan perjuangan mereka bersama UPC guna mewujudkan hidup layak. Film besutan Ascan Breuer ini mendapat respons yang cukup signifikan dari warga Austria. Selain di Wina, film ini juga diputar Filmzentrum im Rechbauerkino, Graz, Austria.
"Rencananya, Juni mendatang akan diputar juga di beberapa kota lain, seperti Klagenfurt dan Raab," kata Victor Jaschke, asisten sutradara.
TITO SIANIPAR (WINA)
Berita Terpopuler
Dilaporkan ke Polisi, Ahok Tantang Balik Udar
Tekan Inflasi Jakarta, Jokowi Dipuji Mendagri
Jupe Pengin Jadi Istri Prabowo