TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Pratama Atapupu I Nyoman Ary Dharma mengatakan jalur perdagangan Indonesia dengan Timor Leste hingga saat ini masih sebatas bahan makanan pokok dan material konstruksi bangunan. Menurut dia, dalam sebulan tercatat nilai devisa ekspor dari dua kantor bantu Bea Cukai Mota'ain dan Metamauk hanya sebesar US$ 800 ribu (Rp 9,2 miliar).
"Kebanyakan dari Indonesia mengirim bahan makanan seperti mi instan, kopi, rokok, dan semen," kata Ary di Pos Bea Cukai Mota'ain yang berbatasan langsung dengan Timor-Leste, Kamis, 22 Mei 2014.
Ary memerinci, untuk kantor bantu Bea Cukai di pos perbatasan Mota'ain, dalam sebulan nilai ekspor yang tercatat hanya sekitar US$ 600 ribu. Sedangkan di kantor perbatasan Metamauk tercatat sebesar US$ 200 ribu. Menurut dia, penduduk Timor Leste hingga saat ini masih mengandalkan kebutuhan bahan pokok yang dikirim dari Surabaya.
"Bahan makanan pokok tersebut dikirim untuk warga Indonesia yang membuka toko di Dili. Akan tetapi, ada juga yang langsung ke warga sekitar," ujarnya. (Baca juga: TNI Gagalkan Penyelundupan BBM ke Timor Leste).
KPPBC Tipe Pratama Atapupu mempunyai wilayah kerja dan wilayah pengawasan meliputi empat kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yakni Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Alor. Ada sembilan pos perbatasan yang sudah disepakati dengan Timor Leste, yaitu Kantor Bantu Bea Cukai Mota'ain, Metamauk, Wini, Napan, Kalabahi. Empat lainnya ada Pos Pengawasan Bea Cukai Turiskain, Builalo, Latutus, dan Haumeniana.
Namun, dari sembilan kantor bantu dan pos pengawasan tersebut, baru empat yang aktif beroperasi, yaitu Mota'ain, Metamauk, Wini, dan Napan. Dari seluruhnya, hanya pos Mota'ain dan Metamanuk yang cukup banyak aktivitas ekspor. "Di pos lainnya kami hanya melakukan pengawasan karena memang tidak ada aktivitas ekspor di sana," kata Ary.
Keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi hambatan di sembilan pos tersebut. Ary mengatakan hanya ada 21 orang yang ditugaskan menjaga perbatasan Indonesia dengan Timor Leste. Di pos Mota'ain, hanya ada empat orang penjaga. (Baca juga: Ratusan Prajurit TNI Amankan Perbatasan Indonesia -Timor Leste).Sedangkan di pos jaga lainnya ditempatkan masing-masing dua orang. "Sedangkan di pos Timor Leste yang berbatasan dengan Mota'ain," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terpopuler
Dilaporkan ke Polisi, Ahok Tantang Balik Udar
Jupe Pengin Jadi Istri Prabowo
Jaksa Ini Beri Fasilitas Seks Kepada Terdakwa