TEMPO.CO, Surakarta – Masih sangat menjanjikannya bisnis hotel di Indonesia membuat kalangan investor terus mengembangkan jaringannya. Operator hotel internasional, Accor, misalnya, melihat terus membaiknya kondisi politik dan ekonomi sebagai faktor pendukung utama bisnis ini.
“Ada 250 juta orang di Indonesia,” ujar Chief Operation Officer for Accor Malaysia, Indonesia, and Singapore, Gerard Guillouet, saat peresmian The Royal Surakarta Heritage di Surakarta, Kamis, 22 Mei 2014.
Indonesia juga banyak terlibat dalam konferensi berskala internasional sehingga makin dikenal dalam percaturan dunia. Dengan begitu pula, makin banyak konferensi dan acara skala internasional yang diselenggarakan di sejumlah daerah wisata di Indonesia, seperti di Bali dan Manado. Hal tersebut juga mendorong makin tumbuhnya industri perhotelan di Tanah Air.
Khusus untuk hotel kelas premium, setelah Royal Surakarta Heritage masuk dengan nama MGallery, Accor dalam waktu dekat akan membuka Pullman Bandung, Pullman Ciawi, Grand Mercure Medan, dan Pullman Surabaya. (Baca: Acara Seribu Pemijat di Bali Dongkrak Pariwisata)
Saat ini sudah ada empat hotel mewah yang dioperasikan dengan nama MGallery. Selain di Solo, ada Amarterra Villa Bali Nusa Dua; The Phoenix Hotel Yogyakarta; dan The Royal Beach Seminyak, Bali. “Kami punya target mengoperasikan 15 hotel di segmen ini dalam tiga tahun ke depan,” ucap Gerard. (Baca: The Summit Bistro, Resto dan Kafe di Bukit)
Pemilik The Royal Surakarta Heritage, Imelda Sundoro, mengatakan hotel tersebut mengusung kekhasan tersendiri, yaitu bermotif batik. Dengan begitu, ia optimistis pihaknya dapat bersaing dengan hotel lainnya. “Di Solo sudah oversupply.”
Motif batik juga diwujudkan dalam interior, misalnya karpet ruangan memakai pola batik sidomukti, motif parang rusak di pilar-pilar, dan motif batik kawung di langit-langit ruangan. Hotel juga dengan beragam barang antik yang diletakkan di banyak sudut. “Saya berburu barang antik ke rumah-rumah kuno,” ucap Imelda, yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Sun Motor Grup.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terpopuler:
DKI Andalkan Pendapatan dari Pusat Belanja
Tertinggi, Konsumsi Media Online di Jawa
Tokobagus.com Ganti Nama, Promosi Harus Gencar