TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Tjatur Sapto Edy mengatakan partainya tidak merasa rugi jika salah satu kadernya, Wanda Hamidah, mendukung calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Dia menganggap sikap dari Wanda Hamidah tidak akan merugikan partainya. "Ya kami sedekahkan Wanda (ke Jokowi dan Jusuf Kalla)," kata Tjatur setelah menemani calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat, 23 Mei 2014. (Baca: Politikus PAN Wanda Hamidah: Saya Pilih Jokowi-JK)
Wanda memberikan dukungan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla melalui akun twitternya, Senin, 19 Mei 2014. Wanda kecewa partainya berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Wanda menilai Prabowo masih harus bertanggungjawab atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) 1998, terutama penculikan dan penghilangan sejumlah aktivis. (Baca: Prabowo-Hatta Ingin Tercatat dalam Sejarah)
Tjatur menjelaskan saat ini koalisi partainya telah mendapatkan Ahmad Dhani dan Mahfud Md., keduanya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai ganti dari Wanda Hamidah. "Kami dapat yang lebih bagus," ujarnya. Adapun PKB mendukung Jokowi dan Jusuf Kalla.
Menurut Tjatur, hingga saat ini Wanda masih menjadi kader PAN dan menjabat anggota DPRD DKI Jakarta. Namun PAN akan memberikan sanksi terhadap kadernya yang tidak taat aturan partai. "Sanksinya seperti apa nanti kami bicarakan," ujarnya. (Baca: Wanda Hamidah Ogah Nyaleg Lagi)
GANGSAR PARIKESIT
Berita Terpopuler
Dilaporkan ke Polisi, Ahok Tantang Balik Udar
Malaysia Hentikan Pembangunan Mercusuar di Tanjung Datu
Tekan Inflasi Jakarta, Jokowi Dipuji Mendagri