TEMPO.CO, Atapupu - Mata uang dolar Amerika Serikat menjadi alat transaksi perdagangan antara warga Indonesia dan Timor Leste di daerah perbatasan. Itu lantaran Timor Leste masih menggunakan dolar dalam transaksi.
"Kami batasi penggunaan dolar untuk kebutuhan perdagangan di perbatasan hanya US$ 50," kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Pratama Atapupu I Nyoman Ary Dharma di Pos Bantu Bea Cukai Motoain, Atapupu, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 22 Mei 2014.
Ia menjelaskan, ketentuan penggunaan mata uang asing diatur dalam fasilitas fiskal atas barang pribadi. Mata uang yang untuk transaksi perdagangan itu hanya digunakan di wilayah pasar perbatasan kedua negara. Biasanya hanya untuk kebutuhan jual beli pokok sehari-hari di pasar itu.
Namun, Tempo melihat aktivitas di sekitar pos perbatasan wilayah Indonesia di wilayah Metamauk dan Motaain masih menggunakan rupiah. Minuman dingin yang dibeli pun dibanderol dengan harga rupiah. "Masih pakai rupiah, kak," kata seorang pedagang warung di daerah Atapupu
Menurut Ary, penggunaan mata uang asing diperuntukkan bagi warga yang mempunyai fasilitas Kartu Identitas Lintas Batas (KILB) untuk pembebasan bea masuk. Fasilitas itu hanya diberikan untuk warga sekitar perbatasan. "Di semua wilayah perbatasan seperti di Entikong juga seperti itu. Di sana menggunakan ringgit," ujarnya.
Dalam aturan fasilitas pembebasan bea masuk yang diberikan terhadap barang pribadi pelintas batas, penggunaan mata uang memang dibatasi. Untuk batas Indonesia-Papua New Guinea maksimal Free on Board (FOB) US$ 300 dolar per orang untuk waktu satu bulan, perbatasan Indonesia Malaysia maksimal FOB MYR 600 untuk satu bulan. Sedangkan perbatasan Indonesia-Filipina maksimal FOB US$ 250 per bulan.
Chris Kapitan, salah seorang warga Atambua yang sering keluar masuk Timor Leste untuk bahan pokok dagangan, mengatakan memang dolar dipakai warga Indonesia saat bertransaksi jual beli dengan warga Timor Leste karena tidak adanya mata uang di negara tersebut. "Kadang dipakai juga di luar aktivitas itu karena orang Timor Leste hanya ada dolar," ujarnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Sokong Kampanye Prabowo, Ini Kekayaan Hary Tanoe
Tokobagus Ganti Nama, Jual-Beli Online Semarak
PPATK Endus Transaksi Narapidana di Singapura
Di Singapura: Penduduk 6 Juta, Rekening 30 Juta
Anggaran Dipangkas, Dahlan Hapus Perjalanan Dinas